Potret Komunitas Muslim dan Islamofobia di Australia
- abc
Persatuan dalam komunitas Islam
Walau beberapa masjid di Australia pengajarannya termasuk kaku, Dr Halim mengatakan kebanyakan "sangat terbuka pada keberagaman".
"Pria Muslim mungkin bisa pergi ke masjid manapun dan tidak mengalami hambatan ... tapi kadang perempuan Muslim yang pergi ke masjid tidak dapat tempat, atau tidak disambut dengan baik," katanya.
"Banyak usaha yang harus dilakukan untuk mengubah hal ini, namun masalahnya masih ada."
Salah satu masjid yang anggotanya paling beragam di Australia adalah Masjid Afghan di Alice Springs.
Masjid yang dibangun oleh imigran Afghanistan dan Pakistan di Australia sejak tahun 1800-an tersebut sempat tutup waktu Perang Dunia II dan dibangun kembali tahun 1993.
Di sana, terdapat banyak jemaat dengan etnis berbeda, seperti dari Pakistan, India, Sudan, Mesir, Tanzania, Indonesia, dan Malaysia. Termasuk Aborigin, kata Imam Hamdullah Bin Ataullah.
"Jemaat berdoa dengan caranya masing-masing," katanya.
""Doa dipanjatkan menurut fikih tertentu. Jika seseorang mengikuti yurisprudensi Islam dalam doanya, pria atau perempuan, dipersilakan beribadah di sini."
Pengalaman perempuan 'rambut pirang, mata biru' menjadi Islam
Dalam kalangan Sunni, Sufisme seringkali didefinisikan sebagai "jantung" pengajaran Islam, namun Sufi adalah kelompok minoritas yang sering disalahpahami.
Di Australia, paling tidak tercatat 5.000 penganut Sufi dari latar belakang kebudayaan berbeda.