Potret Komunitas Muslim dan Islamofobia di Australia
- abc
Sisanya mengatakan diskriminasi merupakan masalah yang pernah dialami mereka sendiri.
Orang yang berlatarbelakang ras non-Eropa lebih banyak menerima penghinaan berbau ras, sementara 79 persen lainnya mengaku mengalami diskriminasi yang lebih "halus", seperti stereotip yang dialami dr Nora dan banyak perempuan Muslim lainnya.
"Sedikit menjengkelkan ketika orang-orang hanya berasumsi tentang kita karena stereotip tertentu yang sering digemborkan di politik ataupun media," katanya.
Walau dua pertiga populasi Muslim berasal dari Asia, dr Nora mengatakan Islam sering disalahpahami sebagai agama yang "monolitis" atau agama Timur Tengah.
Di Australia, komunitas Muslim datang dari segala penjuru bumi, dengan etnis, kebudayaan, bahasa, dan kepercayaan yang berbeda-beda.
Keberagaman ini hadir dalam dua cabang pengajaran Islam, Sunni dan Shia, yang memiliki kebiasaan dan tradisi berbeda.
Ada juga lahir dalam keluarga Islam, namun ada juga yang pindah agama karena pilihan pribadi.
Muslim Aborigin di Australia
Salah satu kelompok Muslim pertama yang menetap secara permanen di Australia adalah penunggang unta dari Afghanistan di tahun 1800-an.
Mereka bekerja di daerah pedalaman dan bergaul dengan warga Aborigin.
Salah satu dari mereka adalah kakek Shahnaz Rind, perempuan Yamatji Aborigin berusia 28 tahun yang lahir sebagai seorang Muslim.
Kakek moyangnya membantu membangun salah satu masjid di Perth.