Inggris Cabut Pembatasan, Kaum Muda London Berpesta di Klub Malam
- Pixabay
VIVA – Para pemuda London berbondong-bondong datang ke salah satu acara musik live pertama yang bebas aturan, pada Senin 19 Juli 2021, sejak pandemi dimulai tahun lalu. Mereka menari sepanjang malam dan bergembira setelah Inggris mencabut sebagian besar pembatasan COVID-19 pada tengah malam.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mencabut sebagian besar pembatasan di Inggris dalam apa yang oleh beberapa orang juluki "Hari Kebebasan", meski Inggris masih mencatat salah satu angka kematian tertinggi COVID-19 di dunia, dan menghadapi gelombang kasus baru.Â
Mulai tengah malam, klub-klub malam dapat dibuka kembali, dan indoor venue lainnya diizinkan beroperasi dengan kapasitas penuh. Aturan hukum yang mencakup pemakaian masker dan bekerja dari rumah juga dicabut.
Epidemiolog umumnya skeptis terhadap pencabutan pembatasan sosial, tetapi banyak anak muda Inggris sudah bosan dengan penguncian lebih dari 1,5 tahun. Mereka mendambakan pesta.
"Saya tidak diizinkan menari seperti selamanya. Saya ingin menari, saya ingin mendengar musik live, saya ingin getarannya berada di sebuah pertunjukan, berada di sekitar orang lain," kata Georgia Pike (31) di Klub Oval Space di Hackney, London timur, dilansir dari CNA.
Meski begitu sebagian warga London juga mengkhawatirkan gelombang kasus baru COVID-19. Inggris telah melaporkan lebih dari 50.000 kasus per hari di seluruh negeri.
Pemerintah PM Johnson menyatakan Inggris dapat dibuka kembali, setelah pelaksanaan vaksinasi warganya lebih cepat daripada hampir semua negara Eropa lainnya. Orang yang divaksinasi penuh cenderung tidak mengalami sakit parah akibat COVID-19.
Pemilik bisnis, termasuk klub malam, perusahaan perjalanan, dan industri perhotelan, sangat ingin membuka kembali perekonomian.Â