Komunitas Agama Sikh Paling Getol Bantu Orang Kesusahan, Mengapa
- bbc
Ketika para pengikut Sikh beribadah ke gurdwara, mereka mempelajari kitab suci, mengucap syukur, dan berdoa. Tak berhenti di situ, mereka juga menghabiskan waktu untuk memasak dan melayani kebutuhan di dapur umum (langar), menata sepatu-sepatu sesama jemaah, dan membersihkan tempat ibadah.
Tempat ibadah bukan hanya tempat untuk menyembah Tuhan — melainkan juga dapur umum, tempat singgah para tunawisma, dan pusat komunitas. Singkat kata, sebuah rumah bagi banyak orang — khususnya untuk mereka yang tidak punya rumah.
Dengan menjadikan seva sebagai salah satu pilar ibadah, Guru Nanak menanamkan sikap membantu sesama pada para pengikutnya.
Itu sebabnya seorang penjual sayur pengikut Sikh bernama Baljinder Singh tak pernah absen menata alas kaki jemaah Muslim saat mereka salat Jumat di masjid dekat rumahnya di Punjab selama 40 tahun terakhir.
"Bagi saya kemanusiaan di atas agama apapun," ujar Singh.
Sejumlah kajian menyebutkan, jika kita mengalihkan fokus dari masalah yang kita alami dengan membantu sesama, kesehatan mental kita akan terjaga. Pasalnya, sikap memberi berkaitan dengan beragam manfaat — semisal tekanan darah yang rendah, tingkat kematian yang rendah, mood yang lebih baik, dan kegembiraan yang tinggi.
Aktif bekerja memakai tangan juga punya faedah tersendiri.
Ambil contoh Nisharat Kaur Matharu. Pada usia 97 tahun, perempuan ini rajin memasak di tempat penampungan tunawisma selama masa pandemi di Southall, London.