Saudi Izinkan Masuk Warga yang Divaksin Sinovac dan Sinopharm

Dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac.
Sumber :
  • (ANTARA/HO-GT)

VIVA – Arab Saudi mengizinkan mereka yang telah menyelesaikan dua dosis vaksin Sinopharm dan Sinovac, sebagaimana dosis booster vaksin yang disetujui sebagai prasyarat untuk memasuki Kerajaan.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Dilansir SaudiGazette, Senin, 12 Juli 2021, Keputusan ini tertuang dalam pembaruan peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan Saudi, yang diumumkan oleh King Fahd Causeway Authority pada hari Minggu, 11 Juli 2021.

Menurut pembaruan peraturan kesehatan, mereka yang telah menerima dua dosis vaksin Sinopharm dan Sinovac harus mengambil dosis booster dari salah satu vaksin yang disetujui seperti Pfizer, Astrazeneca, Johnson & Johnson dan Moderna.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Kondisi lain yang perlu diikuti adalah tes PCR perlu dilakukan dalam waktu 72 jam setelah tiba di Kerajaan.

Langkah baru ini muncul di tengah kekhawatiran yang berkembang bahwa vaksin COVID-19 yang disebarkan di sebagian besar negara berkembang tidak mampu menggagalkan varian Delta dan itu telah mendorong beberapa negara untuk mempertimbangkan menawarkan dosis ketiga untuk meningkatkan kekebalan terhadap jenis virus yang lebih menular.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Menurut laporan, otoritas kesehatan negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain telah memutuskan untuk menawarkan dosis tambahan kepada beberapa orang yang sudah diinokulasi dengan vaksin dari produsen China Sinovac Biotech dan Sinopharm.

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024