Logo BBC

Kisah Tragis Bos anti-Virus McAfee yang kontroversial

John McAfee pendiri perusahaan program anti-virus McAfee pada 1987. Reuters/BBC Indonesia
John McAfee pendiri perusahaan program anti-virus McAfee pada 1987. Reuters/BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

 

Pada tahun 2012, kisah pelarian John McAfee tampaknya berakhir sudah.

Sempat buron di Belize, dia ditangkap di Guatemala setelah tetangganya ditemukan tewas. Polisi menyebut dia sebagai "orang incaran" atas kasus itu.

Namun, seperti banyak situasi yang dihadapi dalam hidupnya, McAfee entah bagaimana bisa melenggang bebas.

Namanya melambung ke puncak ketenaran pada tahun 1980an setelah meluncurkan perusahaan pembuat anti-virus komputer. Dia menamai produknya itu, McAfee.

Usahanya itu langsung mendatangkan uang yang melimpah. Namun dengan cepat pula dia menghabiskannya.

Pada 2008, dia pindah ke Belize, tinggal bertetangga dengan seorang pria bernama Gregory Faull.

Empat tahun kemudian, tepatnya di bulan November, Faull dibunuh di rumahnya.

"Selama bertahun-tahun tinggal di sana, mungkin saya cuma melontarkan 15 kata kepada dia," kata McAfee kepada Leo Kelion dari BBC.

 

Gregory Faull
Reuters
Gregory Faull ditemukan tewas di rumahnya di Belize.

 

Hubungan dua tetangga itu tidak harmonis setelah kematian anjing-anjing McAfee, yang dia yakin betul karena diracun.

"Tak perlu didebatkan lagi," katanya kepada BBC News.

"Yah, dia marah dengan anjing-anjing saya."

"Mungkin saja, begitu saya mulai berpikir, dia yang meracuni mereka.

"Saat itu, saya tentu saja tidak percaya akan hal tersebut."

 

Ditangkap lalu bebas

 

Ternyata, seperti yang akhirnya diungkapkan ABC News, Faull sempat mengeluh atas anjing-anjing peliharaan McAfee karena pernah menyerang seorang turis.

Saat polisi datang untuk memeriksa kasus itu, McAfee sudah kabur.

Ketika itu dia tinggal bersama pacarnya yang berusia 17 tahun dan polisi menemukan banyak senjata di rumahnya.

Saat ditangkap di Guatemala, banyak yang yakin McAfee akan diadili atas kasus pembunuhan Faull.

Namun, hanya dalam seminggu, dia dibebaskan bahkan dibolehkan terbang ke Miami, AS, sebagai orang bebas.

"Setelah masalah itu selesai, saya bertanya ke diri sendiri, "Ya Tuhan, saya pasti takut?`" ujarnya kepada BBC News.

"Tapi saya benar-benar tidak ingat."

 

Cari uang lagi

 

Pembunuhan Faull itu menghantui McAfee selama sisa hidupnya.

Pada 2019, pengadilan di Florida menjatuhkan denda US$25 juta (sekitar Rp360 miliar) atas gugatan terkait kematian Faull.

Sekembalinya ke AS, dia kembali berupaya berbisnis dengan tinggal di Lexington, Tennessee.

Dia pun mencoba peruntungan di gelanggang politik.

Pada 2016, McAfee mengumumkan niat untuk jadi calon presiden AS dari Partai Libertarian dengan ide-ide yang kontroversial.

Saat itu dia berkampanye untuk mengakhiri "perang atas narkotika" dan janji memperkuat pertahanan AS dari serangan siber China dan Rusia.

Tapi kariernya sebagai politisi tidak sukses.

 

Nasib yang lebih baik

 

Tak lama kemudian, McAfee mulai promosi mata uang kripto.

Awalnya, dia tampak punya peruntungan yang lebih baik dalam bisnis ventura ketimbang sebagai politisi.

Dia menggunakan platform publiknya untuk mempromosikan bisnis yang disebut alt-coins - yaitu mata uang kripto untuk menyaingi Bitcoin.

Pada 2018, The Verge melaporkan bahwa McAfee memasang tarif US$105.000 (sekitar Rp1,5 miliar) per cuitan di Twitter untuk mempromosikan penawaran awal koin digital itu.

Dia pun berani bertaruh atas bisnis dompet kripto yang diyakini "tidak dapat diretas" - namun akhirnya kebobolan juga.

Namun caranya mempromosikan mata uang kripto itu lantas menarik perhatian pihak berwenang dari Komisi Sekuritas dan Transaksi Saham AS (SEC)

Ketika mendapat gugatan dari jaksa Tennessee, kondisi keuangan McAfee tampaknya baik-baik saja.

Pada Oktober 2020, dia ditangkap lagi, kali ini di Spanyol saat hendak naik pesawat ke Turki.

Dia dituduh mengemplang pajak penghasilan selama empat tahun, meski sudah meraup jutaan dolar dari bisnis sebagai konsultan, pembicara, mata uang kripto, dan hasil dari hak cipta kisah hidupnya.

Jaksa penuntut yakin McAfee tidak membayar pajak sebesar US$4.214,105 (sekitar Rp60 miliar) selama 2014 hingga 2018, ungkap kantor berita Associated Press.

Departemen Kesehatan AS menduga dia sudah menghindari kewaijban bayar pajak dengan mengalihkan pendapatannya ke sejumlah rekening bank dan akun dalam bentuk mata uang kripto atas sejumlah nama lain.

Dia pun dituduh memanipulasi aset-aset pribadi, termasuk sebuah kapal mewah dan properti real estat, juga ke nama-nama orang lain.

 

"Menjadi gelap"

 

Selama mendekam di penjara, muncul tuduhan-tuduhan lain atas McAfee.

SEC menuduh dia melakukan penggelapan dan pencucian uang atas penggunaan akunnya di media sosial dalam mempromosikan mata uang kripto.

Dia akhirnya mencuit kepada para pengikut di Twitter soal rencananya "tampil gelap" di media sosial setelah menerima "ancaman" dari SEC.

Menurut McAfee, pemerintah AS punya motif tersembunyi dalam mengajukan ekstradisi terhadapnya. Salah satunya karena upaya dia saat mencalonkan diri jadi presiden dari Partai Libertarian.

Namun pada Rabu lalu, Pengadilan Spanyol menyatakan bahwa "tidak ada bukti" yang menyatakan dia didakwa atas faktor politis atau ideologis. Pengadilan pun meluluskan permintaan ekstradisi McAfee ke AS.

 

Akhir yang gelap

 

MacAfee yakin bila diekstradisi dia akan menghabiskan hidupnya di balik jeruji penjara.

Beberapa jam kemudian, dia ditemukan tewas di selnya.

Dan para pengacaranya menyebut dia meninggal karena bunuh diri.

Walaupun tidak pernah masuk hitungan sebagai pendiri kawasan teknologi Silicon Valley, perusahaan anti-virus McAfee sukses besar di masanya.

Tapi dia juga seorang pria yang kompleks dan tidak menentu - yang hidupnya carut-marut oleh kisah-kisah suram dan tindakan penghancuran diri sendiri.