Relasi Memburuk, FBI Matikan Puluhan Situs Web Berita Milik Iran

Situs-situs web Iran dan afiliasinya dibekukan otoritas AS
Sumber :
  • alalamtv.net

VIVA – Puluhan situs web termasuk portal berita Iran dan media online yang dianggap berafiliasi dengan kepentingan Iran diblok dan dibekukan otoritas pemerintah Amerika Serikat (AS). Pembekuan dan pencabutan situs web dilakukan atas nama FBI dan Departemen Perdagangan AS.

Profesor Politik Analisis Makna Penting di Balik Rute Perjalanan Luar Negeri Prabowo

Termasuk yang dibekukan adalah Press TV milik pemerintah Iran dan al-Masirah TV yang disebut merupakan televisi yang menyokong pemerontakan Hutsi dilansir laman BBC.

Hal ini terjadi menyusul ketegangan yang kembali terjadi antara Iran dan AS mengenai kesepakatan nuklir. Apalagi Presiden baru Iran Ebrahim Raisi dikenal sebagai presiden dari aliran garis keras yang tak sudi berdiskusi dengan Presiden AS Joe Biden sebelum sanksi atas Iran ditarik sepenuhnya.

Lawatan Prabowo ke AS dan Cina Disambut Baik, Pengamat: Sinyal Penghormatan Terhadap RI

Sementara Departemen Kehakiman AS menyatakan setidaknya ada 33 situs web yang dilengserkan termasuk yang dikelola oleh Iran Islamic Radio dan Television Union serta tiga lagi yang dituding menyokong milisi Hizbullah.

Sejak Selasa, 22 Juni 2021 situs-situs web media massa itu tak lagi bisa diakses dengan keterangan di salah satu situs web yaitu Al-Alams' yakni,"Domain alalamtv.net telah dibekukan oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai bagian dari penegakan hukum oleh Departemen Industri, Keamanan dan FBI."

Organisasi Muslim-Amerika Sebut Biden Sebagai Penjahat Perang, Ini Alasannya

Hal yang sama juga muncul di tampilan situs-situs web lainnya yang dimatikan AS tersebut.

Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya berjabat tangan dengan Presiden AS Joe Biden.

Kunjungan ke AS, Prabowo Kenalkan Menlu Sugiono dan Seskab Mayor Teddy ke Joe Biden

Pertemuan antara Prabowo dan Biden membahas seputar penguatan hubungan kerja sama antara Indonesia dan AS.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024