Visa Pertanian Australia ke Pekerja Asal ASEAN Mengarah Eksploitasi?
- abc
Mayoritas pekerja ini, menurut Richard, sudah kembali ke negaranya masing-masing akibat pandemi.
"Sebelumnya kita biasanya memiliki sekitar 150 ribu backpacker yang bekerja di berbagai wilayah negara. Sekarang tinggal sekitar 40 ribu," katanya.
Garry Gaeta, seorang petani buah cherry di daerah Orange, New South Wales, mengaku kesulitan mendapatkan pekerja jangka panjang di perkebunannya saat ini.
"Kami mengalami masa terburuk dalam 12 bulan terakhir, karena tidak cukup pekerja yang akan memetik hasil panen," jelasnya.
Namun bagi seorang pekerja asing seperti Green, kembali ke sektor pertanian bukan lagi menjadi pilihan.
Ia memperingatkan bagi calon pekerja yang ingin masuk ke Australia dengan menggunakan visa pertanian.
"Selama petani mau membayar upah yang layak, pastikan semua pekerja migran diperlakukan dengan respek dan adil," katanya.