Logo ABC

Visa Pertanian Australia ke Pekerja Asal ASEAN Mengarah Eksploitasi?

Skema visa baru Australia yang dikhususkan bagi pekerja pertanian asal negara-negara ASEAN dikhawatirkan bisa mengarah ke eksploitasi massal. (ABC News: Jess Davis)
Skema visa baru Australia yang dikhususkan bagi pekerja pertanian asal negara-negara ASEAN dikhawatirkan bisa mengarah ke eksploitasi massal. (ABC News: Jess Davis)
Sumber :
  • abc

Namun ia mengakui di dalam industri pertanian, sebagaimana terjadi dalam industri lainnya, selalu ada oknum operator yang mengeruk keuntungan.

"Yang perlu dilakukan adalah memberantas oknum-oknum ini dari industri pertanian," tegasnya.

Menurut Matt Kunkel dari kelompok advokasi Migrant Workers Centre, eksploitasi masih terus berlangsung di industri pertanian Australia.

"Kami mendapat laporan mengenai kondisi kerja yang buruk di pertanian di mana pekerja mengalami 'bullying', pelecehan dan paspor mereka ditahan. Ada juga yang melaporkan terjadinya kekerasan seksual," ujar Matt.

Bersama serikat pekerja, LSM yang dikelola Matt pernah melakukan survei terhadap 1.300 pekerja di sektor pertanian dan menemukan terjadinya pembayaran di bawah ketentuan upah minimum.

Menurut survei ini, 15 persen pekerja mengaku dibayar AU$7 dolar, atau Rp70.000 per jam, bahkan ada yang tidak dibayar sama sekali.

Disebutkan, pembayaran terendah terjadi di perkebunan sayur zucchini, anggur dan blueberry dengan pembayaran hanya $9 dolar, atau kurang dari Rp100.000 per hari.