Wanita Ini Jadi Korban Penipuan Cinta Lewat Tinder Hingga Rp9,3 Miliar
- Engadget
VIVA – Banyak orang dan beberapa dari pengguna aplikasi perkenalan online menemukan teman atau pasangan melalui aplikasi seperti Tinder, Setipe, Bumble, dan OkCupid. Banyak yang telah menemukan pasangan hidup dan menikah berkat aplikasi tersebut.Â
Tetapi kencan online tidak selalu merupakan pengalaman baik. Beberapa warganet mengalami beberapa hal yang tidak menyenangkan.Â
Seperti di-ghosting atau bahkan ditipu. Seperti pengalaman dialami perempuan asal Malaysia ini, seperti dilaporkan World of Buzz, Senin 14 Juni 2021.
Dalam sebuah posting Facebook oleh Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Kepolisian Malaysia, seorang wanita dilaporkan menjadi korban penipuan cinta dan kehilangan total RM2,7 juta atau Rp9,35 miliar.Â
Dilaporkan bahwa korban adalah seorang wanita yang bekerja di real estat. Dia mengenal seorang pria melalui aplikasi kencan populer Tinder.
Setelah sebulan saling berbicara satu sama lain, pria itu mulai meminjam uang dari wanita itu dengan alasan bahwa dia sedang dalam proses mendapatkan kontrak bisnis. Meskipun kedua belah pihak belum pernah bertemu satu sama lain, korban membuat banyak transaksi ke akun sebuah perusahaan. Jumlah total yang dia transfer mencapai RM2,7 juta.
Berdasarkan laporan itu, Kepolisian Malaysia melakukan penggerebekan berulang kali pada 10 Juni lalu di sekitar kawasan Cheras dan Serdang. Melalui penggerebekan tersebut, Polisi berhasil menangkap enam orang yang diduga terlibat sindikat penipuan cinta.Â
Keenam tersangka tersebut berusia antara 27 tahun hingga 43 tahun. Bersama tersangka, petugas berhasil menyita mobil, handphone, suku cadang komputer, dokumen STNK, uang tunai dan beberapa barang lainnya yang digunakan untuk melakukan penipuan.
Pihak berwenang juga telah memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati ketika berada di platform media sosial karena penipu sering mengubah taktik dan modus operandi.
"Jangan mudah percaya atau menjalin hubungan atau persahabatan dengan orang asing di media sosial."
Mereka juga mengatakan bahwa masyarakat dapat menggunakan situs web Semak Mule untuk memeriksa apakah seseorang sedang diselidiki sebagai penipu dengan memasukkan nomor rekening mereka.