China Dituding Berusaha Tekan Angka Kelahiran Etnis Uighur
- bbc
Penurunan tajam
Para ahli meyakini bahwa China telah menahan sedikitnya sejuta warga Uighur dan kelompok muslim lainnya di Xinjiang, dan saat ini Beijing menghadapi tuduhan sedang berusaha untuk menekan dan mengasimilasi populasi minoritas Muslim di sana.
Sejumlah laporan juga mengatakan, pihak berwenang memiliki rencana memindahkan orang-orang Han - etnis mayoritas di China - ke wilayah Xinjiang yang sebelumnya didominasi oleh etnis minoritas, dan memindahkan dengan paksa orang-orang Uighur dari wilayah mereka.
Berdasarkan penelitian Zenz, kebijakan pengendalian kelahiran bisa meningkatkan populasi etnis Han di selatan Xinjiang - yang dihuni banyak populasi Uighur - dari jumlah saat ini 8,4% menjadi 25% pada 2040.
Menurut data statistik resmi China, telah terjadi 48,7% penurunan angka kelahiran dari etnis minoritas di Xinjiang periode 2017 - 2019.
Pekan lalu, China mengumumkan telah membolehkan warganya untuk memiliki hingga tiga anak, setelah data sensus menunjukkan penurunan angka kelahiran nasional. Akan tetapi dari bocoran dokumen dan kesaksian dari Xinjiang justru menunjukkan kebijakan yang sebaliknya di wilayah itu. Perempuan di sana ditahan atau bahkan sampai dihukum karena memiliki anak melebihi kuota pengendalian kelahiran.
Zenz sebelumnya juga membuat laporan berdasarkan data regional, dokumen kebijakan dan kesaksian-kesaksian dengan menduga bahwa perempuan hamil di Uighur di Xinjiang mendapat ancaman ditahan jika karena menolak menggugurkan kandungan, sementara yang lainnya dipasangi alat kontrasepsi atau dipaksa melakukan operasi sterilisasi.
China menolak tuduhan telah melakukan upaya untuk menekan populasi Uighur secara khusus, dan berdalih bahwa penurunan angka kelahiran kelompok minoritas di Xinjiang ini disebabkan penerapan jumlah anak yang umum di wilayah tersebut, serta peningkatan pendapatan dan akses untuk keluarga berencana.