Kasus COVID-19 Melonjak, Sebagian Wilayah Guangzhou China Lockdown

Penanganan wabah Virus Corona COVID-19 oleh China.
Sumber :
  • NY Times

VIVA – China menerapkan lockdown atau penguncian beberapa wilayah Guangzhou setelah terjadi lonjakan kasus COVID-19. China melaporkan lonjakan tiba-tiba COVID-19 di bagian selatan negara itu, Senin 31 Mei 2021, dengan 20 kasus lokal baru pada 30 Mei, ketika pihak berwenang mengunci daerah-daerah di ibu kota provinsi Guangdong.

10 Bayi Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Rumah Sakit di India Utara

Dari 27 kasus virus corona baru yang dilaporkan oleh otoritas kesehatan nasional dalam update hariannya, hanya tujuh merupakan kasus impor, dengan sisanya berasal dari provinsi Guangdong, seperti dilansir dari Channel News Asia.

Pada hari Sabtu, pihak berwenang di ibu kota Guangzhou memerintahkan penduduk di lima jalan di distrik Liwan kota untuk tetap di rumah, dan menangguhkan kegiatan yang tidak penting.  Tempat hiburan dan pasar ditutup.

8 orang tewas dan 17 Luka-luka usai Insiden Penusukan di Sebuah Sekolah di China

Orang-orang yang pergi keluar kota dari bandara, stasiun kereta api, dan stasiun bus antar-jemput perlu menunjukkan bukti tes COVID-19 negatif dalam tiga hari, kecuali untuk pelancong yang tiba di kota saat transit, kata otoritas kota itu dalam sebuah pernyataan, Minggu malam.

Wakil Direktur di Komisi Kesehatan Kota, Chen Bin, mengatakan kasus infeksi baru-baru ini tertular dari jenis virus COVID-19 yang menyebar cepat di India menurut hasil sekuensing genom.

Setelah China, AS Juga Dukung Prabowo Terapkan Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

Dari 20 pasien baru yang dikonfirmasi secara lokal pada 30 Mei, 18 ditemukan di kota Guangzhou dan dua di kota Foshan.

Laporan media pemerintah menyatakan bahwa wabah baru-baru ini terkait dengan jenis virus yang berasal dari India. Pada 30 Mei, China memiliki total 91.099 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, sementara jumlah kematiannya tetap tidak berubah di 4.636 orang.

Amerika Serikat (AS) vs China di luar angkasa.

Perang Bintang AS dan China

Amerika Serikat (AS) merupakan ancaman terbesar bagi keamanan sehingga dapat memicu perlombaan senjata di luar angkasa, kata China.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024