Cerita Pengungsi Rohingya Terjebak di Pulau Terpencil Tanpa Harapan
- bbc
"Banyak orang yang mencoba pergi dari pulau itu. Setahu saya, sedikitnya 30 orang sudah meninggalkan pulau itu," kata salah seorang warga, Salam.
"Saya mendengar tentang sebuah insiden, bahwa sekitar lima orang ditangkap ketika mencoba melarikan diri dari pulau itu. Mereka dibawa ke kamp polisi dan dipukuli oleh polisi," ucapnya.
Itu bukan satu-satunya tuduhan kekerasan oleh pihak berwenang terhadap pengungsi. Human Rights Watch mengatakan anak-anak dihukum karena pindah dari daerah yang ditentukan.
"Pada 12 April, seorang pelaut Bangladesh diduga memukuli empat anak dengan pipa PVC karena meninggalkan tempat tinggal mereka untuk bermain dengan anak-anak pengungsi di daerah lain," kata laporan bulan lalu.
Enayet mengatakan dia telah mendengar tentang dua insiden ini dari orang lain di kamp.
"Saya telah mendengar anak-anak dipukuli karena pergi ke klaster yang berbeda. Dan beberapa orang, yang ditahan ketika mencoba melarikan diri, disiksa."
Salam menyebut frustrasi di antara para pengungsi berubah menjadi kemarahan.
"Ada perkelahian setiap hari di kamp antarpengungsi. Jika Anda memelihara beberapa ayam di kandang dan tidak memberi mereka makan, lalu apa yang terjadi? Mereka mulai berkelahi satu sama lain."
Angkatan Laut Bangladesh, yang bertugas membangun kamp, ​​membantah tuduhan soal penyiksaan dan pelecehan seksual.
PBB menyebut pihaknya tidak dapat secara independen memverifikasi tuduhan yang sedang diselidiki itu.