Cerita Pengungsi Rohingya Terjebak di Pulau Terpencil Tanpa Harapan
- bbc
Kamp itu merupakan rumah bagi hampir satu juta pengungsi Rohingya yang tiba dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagian besar pengungsi yang tinggal di sana melarikan diri dari serangan tentara Myanmar pada tahun 2017. Rentetan peristiwa itu digambarkan PBB sebagai "contoh pembersihan etnis".
Ada juga beberapa pengungsi di Cox`s Bazar yang melarikan diri dari kekerasan sebelumnya.
Tetapi Cox`s Bazar, menurut otoritas Bangladesh, kini telah menjadi sarang kejahatan. Pembangunan kamp baru senilai US$350 juta (sekitar Rp 5 triliun) di Bhasan Char disebut-sebut sebagai awal yang baru bagi para pengungsi.
Bashan Char adalah sebuah pulau yang muncul 15 tahun lalu dari laut. Pulau kecil ini diyakini merupakan endapan lumpur Pegunungan Himalaya.
Namun sejumlah pengungsi di Bhasan Char yang diajak bicara BBC melalui telepon mengatakan hal yang bertolak belakang.
Mereka menggambarkan pulau itu sebagai tempat di mana tidak ada pekerjaan, minim fasilitas, dan memberi sedikit harapan tentang masa depan yang lebih baik.
Mereka yang mencoba melarikan diri, kata beberapa pengungsi, ditangkap dan dipukuli. Aksi baku hantam antarpengungsi juga kerap terjadi saat frustrasi di antara mereka meningkat.
Dan yang lebih buruk lagi, pulau itu hanya dua meter di atas permukaan laut. Mereka takut badai besar bakal menghanyutkan pulau itu.
Meskipun BBC diberi kesempatan mengunjungi pulau itu tahun 2020, sulit mengatakan apa yang terjadi di sana. Tidak ada jurnalis, lembaga bantuan atau kelompok hak asasi manusia yang diberi akses gratis ke Bhasan Char, yang berjarak 60 kilometer dari daratan terdekat.
Ini adalah suara beberapa pengungsi di sana. Nama mereka diubah untuk melindungi identitas mereka.