Nasib Pilu Anak-anak yang Kehilangan Orangtua Akibat COVID-19
- bbc
Dari balik masker, ekspresi Soni Kumari tampak tenang saat menuturkan kisahnya. Suara kalemnya menutupi pilu yang terpancar dari kedua matanya.
Saya melihat sekilas adik laki-laki (12 tahun) dan adik perempuan (14) Soni yang mengintip dari balik pintu.
"Ditinggalkan sendirian adalah yang paling menyakitkan. Tidak ada makanan di rumah kecuali santapan terakhir yang dimasak mendiang ibu saya. Tiada yang menawarkan apa-apa kepada kami pada hari-hari pertama itu—sampai ketika kami bertiga teruji negatif virus corona," tutur Soni.
Dikucilkan dan stigma dari masyarakat adalah dua hal yang semakin membebani anak-anak yatim piatu korban Covid-19.
Menteri bidang Perempuan dan Anak-anak India, Smriti Irani, mengklaim ada sokongan negara bagi anak-anak tersebut.
Dalam sebuah cuitan, dia menyebut bahwa terdapat 577 kasus anak-anak yatim piatu akibat Covid-19 yang dilaporkan kepadanya dalam periode kurang dari dua bulan.
Angka itu boleh jadi jauh di bawah kenyataan di lapangan sebab banyak kasus seperti itu tidak dilaporkan ke pemerintah.
Untuk menolong anak-anak itu, permohonan bantuan—dan bahkan adopsi—mengemuka di jagat daring India.
Beragam permohonan yang beredar melalui WhatsApp dan Twitter itu, umumnya menyebutkan nama dan umur si anak beserta nomor kontak yang bisa dihubungi.