Kisah Perjodohan Berbasis DNA, Membantu Temukan Pasangan Ideal
- bbc
Bagi Ami -- bukan nama sebenarnya -- analisis DNA ia harapkan bisa membantunya menemukan jodoh yang ia impikan, setidaknya membantu menemukan orang yang tepat, entah kapan.
Sejak ikut program perjodohan Cheiko Date tahun lalu, perempuan 32 tahun dari Jepang ini menjalin hubungan dengan dua laki-laki.
Ia mengatakan tes DNA "jelas membantunya" mengambil keputusan.
Ia menggambarkan dua laki-laki ini sangat baik, berpendidikan, dan sangat sopan. "Yang menarik adalah, saya bisa mengatakan kalau keduanya adalah orang yang baik ... tapi seperti ada sesuatu yang hilang, dan saya tak tahu mengapa," kata Ami.
Ia lantas berdiskusi dengan Date dan membahas tes DNA.
Disimpulkan dua laki-laki ini "hanya berada pada zoba persahabatan" alias tidak cocok untuk dijadikan suami.
"Meski saya merasa sangat nyaman dengan keduanya, sepertinya ada faktor penting yang hilang [yang membuat saya tak berani melanjutkan hubungan ke tahap yang lebih serius]," kata Ami.
`Membantu menambah yakin dengan pasangan`
Melissa, dari Queensland, Australia, mengatakan hubungan dengan kekasihnya mengalami krisis saat ia memutuskan melakukan tes kompatibilitas.
Ia dan kekasihnya menggunakan layanan situs DNA Romance yang mengeklaim "bisa meramalkan kecocokan antara dua orang dengan menggunakan DNA".