Aktivis: Lebih Dari 800 Orang Tewas oleh Kekerasan Junta Myanmar

VIVA Militer: Aksi represif tentara Myanmar terhadap demonstran anti-militer
Sumber :
  • mothership.sg

VIVA – Lebih dari 800 orang dilaporkan telah tewas oleh pasukan keamanan Myanmar, sejak gelombang aksi protes menentang kudeta militer terjadi di seluruh negeri tersebut, kata sebuah kelompok aktivis.

Kemlu: WNI yang Disekap di Myanmar Berada di Wilayah Konflik Bersenjata

Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara menggulingkan pemerintahan terpilih pemenang Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dan menahannya, serta para pejabat partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Februari lalu.

Militer telah menanggapi aksi protes anti-kudeta oleh pendukung pro-demokrasi di kota-kota besar dan kecil dengan kekerasan. Sementara di daerah perbatasan telah terjadi peningkatan pertempuran antara tentara dan pemberontak etnis dan pasukan milisi yang baru dibentuk.

Beredar Video Puluhan WNI Disekap di Myanmar, Diduga Jadi Korban TPPO

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, hingga Senin 17 Mei, sebanyak 802 orang telah tewas dalam tindakan keras junta terhadap lawan-lawannya.

"Ini adalah jumlah yang diverifikasi oleh AAPP, jumlah kematian sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi," kata kelompok itu dalam penjelasan hariannya seperti dikutip dari CNA, Selasa 18 Mei 2021.

Pemuda Jaksel Disekap Hingga Disiksa di Myanmar, Dimintai Tebusan Kalau Mau Bebas

Lembaga itu merinci enam kematian tambahan termasuk di kota-kota di negara bagian Chin dan di distrik kota utama Mandalay dan Yangon.

Kelompok aktivis tersebut mengatakan 4.120 orang saat ini ditahan, termasuk 20 orang yang telah dijatuhi hukuman mati.

Junta Myanmar sebelumnya memperdebatkan jumlah warga sipil yang tewas, dan mengatakan puluhan anggota pasukan keamanan juga tewas selama protes anti-kudeta.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengikuti Pertemuan Menlu ASEAN dengan Perwakilan Komite HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR) di Vientiane, Laos, Rabu, 24 Juli 2024.

Menlu Retno Sebut Situasi Politik Tak Stabil di Myanmar Picu Aktivitas Kriminal Lintas Negara

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan krisis di Myanmar yang mengganggu stabilitas negara tersebut menyebabkan banyaknya aktivitas kriminal lintas batas.

img_title
VIVA.co.id
10 Oktober 2024