Jepang Berencana Buang Limbah Nuklir ke Laut, RI Diminta Protes

Energi nuklir.
Sumber :
  • DW

VIVA – Pemerintah Jepang telah menyetujui rencana pembuangan lebih dari 1 juta ton air limbah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut. Hal tersebut mendapatkan kritik keras dari berbagai pihak, bahkan mendapat penolakan kalangan nelayan Jepang sendiri.

Menteri Ara Setuju Tapera Bersifat Sukarela: Jangan Maksa-maksa

Sejumlah negara pun mengecam rencana Jepang itu, seperti yang ditunjukkan oleh negara tetangganya yakni China dan Korea Selatan.

Tak dapat dipungkiri jika tindakan Jepang telah menambah ketegangan antara dua negara tetangga di Asia Timur itu. Namun terkait polemik ini, Indonesia juga diharapkan mengambil tindakan antisipasioatif akan adanya efek dari pembuangan air limbah nuklir tersebut.

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi lingkungan hidup Daniel Johan menyampaikan pemerintah harus merespon tegas terhadap langkah Jepang tersebut.

"Bahaya ini, harus serius direspon pemerintah dan langsung melayangkan nota protes keberatan,” ucap Daniel kepada wartawan, dikutip Senin, 10 Mei 2021.

Plastics & Rubber Indonesia 2024, Dorong Inovasi Daur Ulang dan Efisiensi Pengurangan Limbah

Jika rencana Jepang tersebut dilakukan, politisi dari PKB ini khawatir, ikan-ikan dan mahkuk hidup lainnya di laut akan tercemar limbah nuklir tersebut dan akan membahayakan masyarakat.

“Nanti ikan-ikan tangkapan sumber pangan yang dikonsumsi bisa tercemar dan membahayakan kesehatan masyarakat,” tandas Daniel.

Diketahui, rencana Jepang ini mendapat dukungan dari IAEA yang mengatakan pelepasan itu mirip proses pembuangan air limbah dari PLTN di tempat lain di dunia. Air yang mengandung tritium sebenarnya secara rutin dilepaskan dari pembangkit nuklir di seluruh dunia, karena tidak mengeluarkan energi yang cukup untuk menembus kulit manusia dan dianggap relatif tidak berbahaya.

PLTN Fukushima sendiri adalah reaktor nuklir yang mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami pada tahun 2011. 

Limbah cair sebanyak lebih dari 1 juta ton tersebut berasal dari air pendingin reaktor, air hujan dan tanah yang merembes setiap hari dan hanya menyisakan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dari air. (Ant)

Baca juga: Jepang Buang Satu Juta Ton Air Limbah Pabrik Nuklir Fukushima ke Laut

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya