Kasus COVID-19 Rekor, India Rekrut Ratusan Eks Petugas Medis Militer
- PTI/IndiaTimes
VIVA – Otoritas India menyiapkan kebijakan merekrut ratusan eks petugas medis militer sebagai respons kasus COVID-19 yang meledak di negara tersebut. Sekitar 400 petugas militer akan direkrut Kementerian Kesetan India.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin, 10 Mei 2021, Kementerian Kesehatan menyampaikan alasan merekrut eks petugas medis militer. Langkah ini untuk mendukung sistem perawatan kesehatan yang kewalahan menangani ledakan COVID-19. Apalagi mencuat desakan agar India melaksanakan lockdown secara nasional.
Dalam praktiknya nanti, sekitar 400 petugas medis akan menjalani kontrak selama maksimal 11 bulan. Hal ini termasuk keberadaan dokter untuk mendukung penanganan medis.
Pun, Kementerian Kesehatan India melaporkan dalam 24 jam atau sehari terakhir, ada 4.092 kematian. Dengan penambahan angka itu, menjadikan jumlah kematian sementara di India akibat COVID-19 menjadi 242.362.Â
Sementara, penambahan kasus positif baru naik 403.738 dalam sehari. Total kasus positif COVID-19 sementara di India sejak awal pandemi tercatat 22,3 juta.
Pemerintah India kini juga berjuang keras mengatasi lonjakan COVID-19 dalam gelombang dua sejak pandemi.
Ledakan COVID-19 di negara tersebut membuat banyak rumah sakit kekurangan oksigen. Belum lagi rumah sakit yang kewalahan dalam daya tampung pasien karena kekurangan tempat tidur.
Terkait itu, sejumlah negara bagian India telah memberlakukan penguncian ketat dalam sebulan terakhir. Upaya ini dilakukan untuk membendung lonjakan infeksi. Penguncian itu dengan menutup sementara pusat perbelanjaan hingga rumah makan.
Dari data worldometers.info yang dikutip Senin, 10 Mei 2021, pukul 09.36 WIB, India saat ini berada di posisi kedua dengan jumlah kasus tertinggi di dunia. Jumlah sementara kasus di India tercatat 22,6 juta. Lalu, jumlah kasus kematian di India tercatat 246.146.
Posisi India ada di bawah Amerika Serikat (AS). Negara Paman Sam dilaporkan memiliki total sementara kasus COVID-19 sebanyak 33.476.781 serta 595.812 kematian.