Pemimpin Iran Sebut Perang Melawan Israel adalah Melawan Terorisme

VIVA Militer: Pemimpin revolusi Iran, Ayatollah Ali Khamenei
Sumber :
  • Khamenei.ir

VIVA – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyeru negara-negara Muslim untuk terus berperang melawan Israel, yang dia sebut bukan negara tetapi "pasukan teroris" melawan Palestina.

Trump: Saya Ingin Ketemu Putin untuk Akhiri Perang di Ukraina

"Perang melawan rezim lalim ini adalah perang melawan penindasan, dan perang melawan terorisme. Dan merupakan tugas publik untuk melawan rezim ini," kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi, Jumat 7 Mei 2021.

Khamenei berbicara pada Hari Quds tahunan Iran, merujuk pada istilah Arab untuk menyebut Yerusalem, yang diadakan pada Jumat terakhir bulan puasa Ramadhan.

80 Persen Wilayah Utara Gaza Hancur hingga Tak Dapat Dihuni karena Serangan Israel

Perlawanan terhadap Israel adalah batu ujian keyakinan bagi Iran yang dipimpin Syiah, yang mendukung kelompok-kelompok militan Islam Palestina dan Lebanon yang menentang perdamaian dengan negara Yahudi, yang tidak diakui Teheran.

"Kerja sama negara-negara Muslim di Quds (Yerusalem) adalah mimpi buruk bagi Zionis," kata Khamenei.

Hamas: Israel Sukses Melakukan Kejahatan Perang yang Memalukan

Para pejabat Iran telah menyerukan diakhirinya Israel, termasuk dengan referendum yang akan mengecualikan sebagian besar orang Yahudi sementara, termasuk Palestina di wilayah tersebut dan di luar negeri.

Pandemi virus corona memaksa pemerintah membatalkan parade tahunan Hari Quds. Tetapi media pemerintah Iran menunjukkan rekaman pengendara sepeda motor dan kendaraan yang mengibarkan bendera Hizbullah Palestina dan Lebanon mengemudi melalui jalan-jalan Teheran.

Mereka juga menerbitkan foto-foto orang yang membakar bendera Israel dan Amerika. (Antara/Ant)

VIVA Militer: Tentara Israel mengadang truk pembawa bantuan ke Gaza

Israel Masih Batasi Bantuan, Hanya 861 dari 1.200 Truk yang Bisa Masuk Gaza Utara

Jumlah truk bantuan yang memasuki Gaza bagian utara sejak kesepakatan gencatan senjata mencapai 861 dari total 1.200 truk yang awalnya direncanakan, menurut pemerintah.

img_title
VIVA.co.id
24 Januari 2025