Quebec Laporkan Kematian Pertama Usai Vaksinasi AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca
Sumber :
  • Twitter/WayneMantykaCTV

VIVA – Provinsi Quebec di Kanada pada Selasa (27/4) melaporkan kematian pasien pertama karena kondisi pembekuan darah langka setelah menerima vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Pesawat Terbakar di Bandara Busan Korsel, 7 Orang Luka

Kanada mencatat sedikitnya lima kasus pembekuan darah pasca imunisasi vaksin AstraZeneca, namun pejabat kesehatan tetap berpegang teguh bahwa manfaat vaksin COVID-19 AstraZeneca lebih besar ketimbang potensi risikonya.

Direktur Kesehatan Masyarakat Quebec Horacio Arruda mengatakan kepada awak media kematian pasien perempuan berusia 54 tahun yang disebabkan oleh trombosis itu tidak akan mengubah strategi vaksinasi Quebec.

Korban Tewas Akibat Kebakaran di Los Angeles Jadi 29 Orang

Menteri Kesehatan Quebec Christian Dube menyebutkan provinsi itu telah memvaksin sekitar 400.000 orang dengan suntikan AstraZeneca.

"Ini risiko yang sudah diperhitungkan, namun rupanya ketika kami memikirkan perempuan ini, keluarganya, dan orang terdekatnya...berat," kata Perdana Menteri Quebec Fransois Legault.

BPBD Catat 54 RT dan 23 Ruas Jalan di Jakarta Terendam Banjir, Ketinggian Air 30-100 Cm

Dihadapkan dengan gelombang ketiga pandemi yang melumpuhkan, sejumlah provinsi Kanada, termasuk provinsi terpadat Ontario baru saja memulai vaksinasi AstraZeneca untuk orang-orang berusia 40 tahun ke atas.

Quebec, di mana kasus COVID-19 baru-baru ini melandai, memperbolehkan vaksin AstraZeneca diberikan kepada mereka yang berusia di atas 45 tahun. (Antara/Ant)
 

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha

Pengakuan Mengejutkan WNI Korban Luka Penembakan Aparat di Malaysia

KBRI Kuala Lumpur telah menemui empat WNI korban penembakan yang tengah dirawat di RS Serdang dan RS Klang di Malaysia.

img_title
VIVA.co.id
29 Januari 2025