Lockdown Dibuka, Warga Inggris Padati Kafe dan Tempat Wisata

Lockdown dibuka, warga Inggris padati kafe dan tempat wisata.
Sumber :
  • ANTARA/Munawir Aziz

VIVA – Dua pekan setelah Perdana Menteri InggrisBoris Johnson, mencabut kebijakan penguncian atau lockdown, warga Inggris tampak mulai melakukan sejumlah aktivitas luar ruangan, walaupun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pengadilan Domestik Akan Tentukan Sikap Inggris atas Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

Menurut pemantauan Antara, pada akhir pekan di Kota Salisbury dan Easleight di Hampshire, warga setempat dan wisatawan tampak mulai memadati restoran, kafe, dan pertokoan yang bertebaran di sudut kota.

Selain itu, Queen Elisabeth Garden, taman yang berlokasi di tengah kota Salisbury, terlihat ramai dikunjungi wisatawan.

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

Sebagian warga berjemur dengan rebahan dan membaca buku, sebagian lain bercengkerama bersama keluarga dengan membakar makanan dan daging (barbeque) untuk disantap bersama. Sementara, anak-anak bermain di Sungai Avon yang membelah taman.

Jenny, warga berusia 72 tahun yang bermukim di Salisbury, mengatakan bahwa dalam pekan ini banyak wisatawan mulai berkunjung ke kotanya. Jenny adalah aktivitas sosial yang membantu anak-anak yang membutuhkan di sejumlah negara dunia ketiga.

Momen Lucu Presiden Prabowo dan Wakil PM Inggris saat Bahas 'Kucing'

“Iya, setelah lockdown dibuka, banyak orang yang berkunjung ke kota ini. Saya menikmati suasana yang mulai agak ramai, memang agak sibuk dan terlihat penuh orang, tapi saya senang. Kota ini memang cocok untuk bertamasya, sangat bersih dan suasana tenang, jadi kita bisa rileks,” katanya seperti dilaporkan Antara, Selasa 27 April 2021. 

Di Salisbury, Catedral Church of the Blessed Virgin Mary, terlihat mulai dipadati wisatawan. Sebagian dari mereka berjemur di lapangan luas di depan katedral, sebagian lagi menikmati ornamen-ornamen yang berada di dinding bangunan katedral.

Dibangun pada tahun 1220 Masehi, katedral ini dirancang oleh arsitek Richard Poore, Elias of Dereham, James Wyatt dan George Gilbert Scott.

Katedral Salisbury dan Queen Elisabeth Garden merupakan kawasan yang menjadi tempat tujuan wisata di kota yang bersebelahan dengan Bemerton, Britford dan Netherhampton.

Sementara di Kota Eastleigh Hampshire, sejumlah pertokoan semisal Poundland, Sainsbury, dan beberapa toko amal, juga ramai dikunjungi pembeli. Beberapa restoran dan kafe juga menyediakan ruang terbuka khusus untuk menikmati hidangan.

Lutfan, warga Indonesia yang bermukim di Inggris,  sedang berjalan-jalan bersama anaknya untuk berbelanja dan menikmati akhir pekan. Ia berkunjung ke Eastleigh dari kotanya di Southampton, dengan menggunakan kendaraan umum.

“Saya jalan-jalan bersama keluarga saja, mumpung cuaca sedang bagus. Juga, ada keperluan untuk membeli seragam anak di sebuah toko, kebetulan hanya ada di Eastleigh. Jadi ini dibela-belain ke sini, sembari jalan-jalan,” katanya.

Bagi Lutfan, menikmati waktu akhir pekan bersama keluarga dengan jalan-jalan ke beberapa kota yang dekat dengan tempat tinggalnya menjadi agenda rutin.

“Setelah lima hari bekerja pada weekday, penting untuk menikmati akhir pekan bersama, sebagai family time. Juga, untuk menyegarkan pikiran agar lebih fresh,” kata Lutfan, yang bekerja di sebuah perusahan start-up bidang nano-technology itu. (Antara/Ant)

Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait

Menteri Ara Setuju Tapera Bersifat Sukarela: Jangan Maksa-maksa

Menteri PKP Maruarar Sirait meminta BP Tapera untuk membuat terobosan dan membuat sistem yang menarik agar program Tapera ini didukung oleh masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024