Raja Yordania Abdullah II dan Pangeran Hamzah Ziarah Bersama

Raja Abdullah II dan Putra Mahkota Al Hussein dan Hamzah bin Al Hussein ziarah bersama.
Sumber :
  • Twitter/RHCJO

VIVA – Raja Yordania Abdullah II dan Pangeran Hamzah bin Hussein terlihat tampil bersama di hadapan publik untuk pertama kalinya, menunjukkan krisis politik di Istana sudah mereda. TV Pemerintah Yordania melaporkan Raja Abdullah dan Pangeran Hamzah berziarah ke makam kakek mereka, Minggu 11 April 2021. 

Gunakan Hak Pilih, Ayu Ting Ting: dari Kecil Gak Pernah Diajarin Golput

Tayangan tersebut menunjukkan sekelompok bangsawan Yordania di sebuah mausoleum di mana nenek moyang mereka dimakamkan, pada peringatan 100 tahun berdirinya Kerajaan Yordania.

Akun Twitter Istana Yordania mempublikasikan foto mereka di sebuah pemakaman dengan judul "Raja Abdullah II, Putra Mahkota HRH Al Hussein... dan Hamzah bin Al Hussein... mengunjungi makam mendiang Raja Abdullah I", seperti dilansir dari VOA, Selasa 13 April 2021.

Bivitri Bilang Pilkada Jadi Pertaruhan Kekuasaan Jaga Stabilitas Politik

Yordania, Minggu memperingati 100 tahun kerajaan itu, sebuah negara yang miskin sumber daya di sebuah kawasan yang dilanda perang, namun krisis di istana dan pandemi virus corona membayangi perayaan tersebut.

Pemerintah menuduh Hamzah mantan putra mahkota yang disisihkan sebagai pewaris takhta dan digantikan oleh putra Abdullah, Hussein pada 2004 , terlibat dalam konspirasi untuk "mengacaukan keamanan kerajaan itu".

ICW Catat 33 Provinsi Gelar Pilkada Terindikasi Kuat Punya Paslon Terafiliasi Dinasti Politik

Kebersamaan Raja Abdullah II dan Pangeran Hamzah di depan umum mendemonstrasikan Yordania berupaya meredakan krisis politik yang mengguncang kerajaan.

Abdullah, Rabu mengatakan bahwa Hamzah telah menandatangani surat kesetiaannya kepada raja setelah dimediasi oleh seorang paman. Hamzah dikatakannya aman di istananya di bawah "perlindungan" Abdullah.

Dalam pidatonya yang dibacakan atas nama Raja di televisi pemerintah, Raja Abdullah menambahkan "hasutan sejak awal telah diatasi".

Hamzah sebelumnya diangkat sebagai putra mahkota dan pewaris takhta pada 1999 sesuai dengan keinginan ayahnya, tetapi Abdullah mencabut gelar itu pada 2004 dan menunjuk putra tertuanya sendiri, Hussein menggantikan Hamzah.

Hamzah dalam pesan video yang diterbitkan oleh BBC pada 3 April mengklaim telah ditempatkan dalam tahanan rumah dan mengecam korupsi dan ketidakmampuan penguasa Yordania.

Menteri Luar Negeri Ayman Safadi kemudian menuduh sekelompok orang bersama pihak asing membuat Yordania tidak stabil, tetapi menolak untuk menyebut nama mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya