Di KTT D-8 Jokowi Tegaskan Vaksin COVID-19 Adalah Barang Publik Global

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, menghadiri secara virtual Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Developing Eight (D-8) dari Istana Negara, Jakarta. KTT yang diisi oleh delapan negara berkembang ini, merupakan pertemuan tiga tahunan para kepala negara atau kepala pemerintahan dari negara-negara anggotanya.

Jokowi Dukung RK, Hasto: Justru Dapat Reaksi Negatif dari Publik, Pramono Bisa Menang 1 Putaran

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam keterangannya selepas mendampingi presiden di acara tersebut, mengatakan bahwa KTT mengangkat tema strategis yakni ‘Partnership for a Transformative World: Harnessing the Power of Youth and Technology’.

“KTT D-8 dihadiri oleh hampir semua negara anggota D-8, yaitu Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Pakistan, Turki, dan Nigeria. KTT ke-10 D-8 ini dipimpin langsung Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina selaku ketua atau chair dari D-8,” kata Retno, Kamis 8 April 2021.

Analisis Pakar Politik soal Pengaruh Dukungan Jokowi terhadap Ridwan Kamil

Baca juga: Seluruh Moda Transportasi Dilarang Beroperasi Pada Masa Mudik Lebaran

Retno mengatakan, dalam KTT ini, para pemimpin D-8 memiliki pandangan yang serupa mengenai kerja sama untuk menangani pandemi dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi bagi negara-negara anggota.

Prabowo dan Jokowi Dukung RK di Pilgub Jakarta, Oso: Yang Tentukan Rakyat, Bukan Pejabat

Lebih jauh dari itu, kata Retno, Presiden Jokowi menyampaikan dunia perlu bersatu untuk distribusi vaksin.

"Ditegaskan oleh bapak presiden bahwa vaksin COVID-19 adalah barang publik global. Oleh karenanya dunia perlu bersatu untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin untuk semua," tutur Retno.

Jokowi juga menekankan, anggota D-8 terus mendorong akses pemerataan vaksin. Dia pun mengajak pimpinan negara-negara D-8 untuk menolak nasionalisme vaksin dan mendukung vaksin multilateral.

Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan, bahwa Indonesia tengah mengembangkan produksi vaksin mandiri atau vaksin merah putih.

"D-8 harus terus dapat mendorong akses adil terhadap vaksin ketersediaan dan keterjangkauan vaksin merupakan kunci untuk keluar dari krisis ini," kata Retno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya