Ancaman Invasi China, Militer Taiwan Gelar Latihan Simulasi Perang
- Taiwan News
VIVA – Militer Taiwan akan mengelar permainan perang invasi China dengan simulasi komputer bulan ini selama delapan hari, kata Kementerian Pertahanan Taiwan. Latihan permainan perang di komputer ini akan dilakukan setelah China mengerahkan sekelompok kapal induk melakukan latihan di dekat Taiwan, dan latihan semacam itu akan menjadi rutinitas.
Simulasi komputer serangan China di Taiwan akan dilakukan mulai 23 April hingga 30 April, dan akan membentuk fase pertama dari latihan militer Han Kuang, latihan perang tahunan terbesar Taiwan, kata kementerian itu pada hari Rabu 7 April 2021 seperti dilansir Aljazeera.
Fase kedua, akan mencakup latihan tembakan langsung yang akan berlangsung pada bulan Juli. Fase kedua dari latihan perang Taiwan akan melibatkan mobilisasi sekitar 8.000 tentara untuk bergabung dengan latihan tembak langsung, dan latihan anti-pendaratan. Sejumlah rumah sakit juga mengadakan latihan untuk menangani gelombang besar korban perang.
China mengklaim bahwa Taiwan saat ini berada di bawah tekanan militer dari Beijing, beberapa bulan terakhir. Angkatan udara China hampir setiap hari melakukan serangan di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.
"Latihan tersebut dirancang berdasarkan ancaman musuh terkuat, yang mensimulasikan semua kemungkinan skenario invasi musuh di Taiwan," kata Mayor Jenderal Taiwan, Liu Yu-Ping, kepada wartawan.
Ia mengatakan, latihan tersebut akan menggunakan sistem Simulasi Tingkat Teater Bersama, dan akan berlangsung selama 24 jam sehari.
Angkatan Laut China mengatakan pada hari Senin bahwa kelompok kapal induk China sedang melakukan latihan di dekat Taiwan dan latihan semacam itu akan menjadi rutin, menandai peningkatan ketegangan di kawasan tersebut.Keesokan harinya, Angkatan Laut Amerika Serikat menyatakan kapal laut AL, Theodore Roosevelt Carrier Strike Group, memasuki Laut China Selatan pada 4 April untuk melakukan operasi rutin. Itu merupakan kunjungan kedua tahun ini.
Baca juga: Inggris Akan Kirim Kapal Induk Penyerang ke Kawasan Indo-Pasifik