Inggris Mungkin akan Larang Vaksin AstraZeneca bagi Kalangan Muda

Ilustrasi - Vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA –  Otoritas kesehatan Inggris sedang mempertimbangkan proposal untuk melarang penggunaan vaksin buatan Oxford, AstraZeneca, pada kalangan orang usia muda atas kekhawatiran kasus pembekuan darah yang sangat langka, program berita Channel 4 News melaporkan, Senin 5 April 2021.

Menag Nasaruddin Berharap Peringatan Hari Ibu Jadi Penguatan Pemberdayaan bagi Perempuan

"Dua sumber senior mengatakan kepada program ini, bahwa meskipun datanya masih belum jelas, ada argumen yang berkembang bagi pembenaran untuk memberi orang yang lebih muda, paling tidak di bawah usia 30 tahun, vaksin berbeda," lapor saluran penyiaran itu.

Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) mengatakan pada Senin bahwa pihaknya belum mengambil keputusan apa pun.

Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370

Sebelumnya, MHRA mengatakan manfaat vaksin tersebut dalam pencegahan COVID-19 jauh lebih besar daripada kemungkinan risiko pembekuan darah. Badan itu juga mengimbau orang-orang untuk pergi divaksin kalau mereka menerima undangan vaksinasi.

"Tinjauan menyeluruh dan terperinci sedang kami jalankan terhadap laporan mengenai jenis pembekuan darah yang sangat langka dan spesifik, dengan trombosit rendah usai penyuntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca," kata Kepala Eksekutif MHRA, June Raine.

Mobil Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, 2 Orang Tewas

"Belum ada keputusan yang dibuat tentang regulasi apa pun."

Inggris merupakan salah satu negara yang paling cepat dalam menjalankan program vaksinasi anti COVID.

Sejauh ini, negara itu telah menyuntikkan satu dosis atau dosis kedua vaksin pada 36 juta orang.

Program imunisasi di Inggris dimulai pada kalangan warga lanjut usia, petugas kesehatan, dan orang-orang yang berisiko tinggi sakit parah akibat virus corona. (Antara/ANT)
 

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024