Profesor Australia Sampai Diancam Dibunuh atas Kebijakan Pandemi
- abc
Profesor Sutton, yang tidak memiliki akun Facebook atau memiliki televisi di rumah, masih ingat akan sebuah momen di mana putrinya yang masih mengenakan piyama membukakan pintu bagi sejumlah wartawan datang ke rumahnya untuk mengajukan pertanyaan.
"Itu membuat saya sangat marah," katanya.
Profesor Sutton juga merasa "sangat aneh" melihat ada beberapa produk seperti perabotan rumah yang kemudian menggunakan wajahnya.Â
Keputusan yang juga berdampak pada keluarganya sendiri 'Lockdown' Melbourne dilakukan dengan pengawasan penuh oleh polisi.
ABC News: Darryl Torpy
Sepanjang tahun 2020 ribuan orang kehilangan pekerjaan dan perekonomian negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne terdampak akibat "lockdown" yang merupakan salah satu yang terlama di dunia.
Banyak keluarga terpisah akibat ditutupnya perbatasan di samping dari telepon ke layanan kesehatan mental yang meningkat tajam.
Profesor Sutton mengakui "ada keputusan yang harus dibuat yang mempengaruhi ribuan orang dan menyebabkan kerugian, tetapi jika mengambil langkah lain… akan terlihat lebih berbahaya".
"Tetapi tidak ada jalan lain yang tidak akan mempengaruhi orang-orang ... jadi kita benar-benar harus mengingatkan diri sendiri jika tuduhan soal merugikan orang akan muncul, akan selalu muncul, tapi kita hanya memilih cara yang dampak buruknya paling sedikit."