Ulama Redam Kekerasan Gangster di Afrika Selatan dengan Zikir
- bbc
Penyelenggara zikir merasa bahwa kekerasan tidak akan pernah ada habisnya karena pemerintah tidak melakukan upaya yang tepat untuk menanganinya.
Bagi Sheikh Isaacs, dialog yang melibatkan tokoh-tokoh agama yang berbeda di komunitas yang ada akan menjadi awal yang baik: "Kejahatan tidak memiliki batasan dan tidak membedakan agama."
Dia juga merasa pihak berwenang harus menangani kepadatan yang berlebihan - dan membantu orang-orang pindah ke daerah lain, alih-alih membangun lebih banyak rumah susun di kotapraja. Ia juga berharap keberadaan pasukan keamanan dapat ditingkatkan.
Cape Malays, komunitas etnis campuran Asia yang telah ada di Afrika Selatan selama beberapa generasi, melakukan zikir dengan alunan nada yang unik.
Beberapa orang Kristen yang tinggal di kotapraja juga hadir - dan menonton acara itu dari apartemen terdekat mereka.
Sheikh Sameeg Norodien, salah satu pendiri sesi zikir Manenberg, menyiapkan sepanci makanan untuk para umat.