Logo DW

Konflik Yaman: 10 Tahun Arab Spring, Harapan Baru Mengakhiri Konflik?

Suhaib Salem/REUTERS
Suhaib Salem/REUTERS
Sumber :
  • dw

"Ini langkah yang sangat bagus, tapi akankah itu membawa perdamaian ke Yaman? Tidak!" ujar analis politik yang terdaftar oleh majalah Foreign Policy pada 2013 sebagai salah satu dari "100 Pemikir Global Teratas" kepada DW.

Pemberontakan pro-demokrasi sulit dalam waktu dekat

Mungkin mengejutkan bahwa meskipun ada lebih dari 100.000 kematian di masa perang, penderitaan yang disebabkan oleh banyak penyakit termasuk kolera dan COVID-19 dan kelaparan yang meluas selama 10 tahun terakhir revolusi Yaman tahun 2011 belum berdampak banyak terhadap penanganan masalah-masalah di negara itu.

"Biografi kami telah berubah. Itu adalah tahun di mana kami mengubah pemahaman kami tentang kekuasaan. Itu adalah tahun di mana rezim mulai panik karena kami," kata Farea Al-Muslimi kepada DW.

Namun dengan beragam kesengsaraan saat ini, sulit membayangkan munculnya pemberontakan pro-demokrasi di seluruh negeri dalam waktu dekat, tambahnya.

Reem Jarhum yang sekarang bekerja dari Berlin untuk proyek meningkatkan kesadaran menangani COVID-19 di Yaman, juga percaya bahwa revolusi itu sepadan. "Secara politis situasinya menurun, tapi secara sosial keadaan ini telah membuka banyak dialog, dan masyarakat lebih terbuka," ujarnya.

Namun, dia juga merasakan bahwa negaranya butuh bantuan yang mendesak dibandingkan apa pun: "Cobalah menyuruh orang untuk mencuci tangan jika mereka tidak punya makanan atau air minum. Itu gila." (pkp/as )