3 Diplomat Diusir, Uni Eropa akan Ajukan Sanksi Baru untuk Rusia
- dw
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell akan mengajukan proposal sanksi terhadap Rusia. Rencana itu akan disampaikannya dalam pertemuan seluruh menteri luar negeri EU pada 22 Februari mendatang.
"Negara-negara anggota EU akan memutuskan langkah selanjutnya. Tetapi ya, ini bisa termasuk sanksi. Dan saya akan mengajukan proposal konkret, menggunakan hak inisiatif yang dimiliki perwakilan tinggi," kata Borrell kepada anggota parlemen Uni Eropa. Namun Borrell tidak merinci detail proposalnya.
"Upaya perlawanan harus mencakup penggabungan tindakan yang kuat terhadap disinformasi, serangan siber, dan kemungkinan tantangan hybrid lainnya," katanya.
Aksi saling usir diplomat
Jerman, Polandia, dan Swedia pada hari Senin (08/02) telah mengusir seorang pegawai kedutaan Rusia di masing-masing negara mereka. Aksi tersebut merupakan tindakan balas dendam yang terkoordinasi terhadap pengusiran diplomat Jerman, Polandia, dan Swedia oleh Rusia pada pekan lalu.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan keputusan Rusia mengusir diplomat sejumlah negara tidak dapat dibenarkan dengan cara apa pun. "Kementerian Luar Negeri menyatakan 'persona non grata' kepada pegawai kedutaan Rusia di Berlin," bunyi pernyataan Kemenlu Jerman.
Tindakan Moskow mengusir para diplomat EU pada hari Jumat (05/02) jadi tamparan ekstra bagi Uni Eropa karena terjadi saat Borrell bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Bahkan Borrell mengaku mengetahui tentang pengusiran tersebut dari media sosial. Borrell mengatakan salah satu tujuan kunjungannya adalah "untuk menguji apakah pihak berwenang Rusia tertarik pada upaya serius untuk memulihkan kerusakan hubungan." Namun, "jawabannya sudah jelas. Tidak."
"Rusia telah mencoba untuk memecah belah kita. Mereka berusaha untuk memecah belah kita," kata Borrell memperingatkan.