Dubes Ungkap Rahasia Obat Tradisional Lawan COVID-19 di China

Duta Besar China (Tiongkok), Xiao Qian
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Duta Besar (Dubes) China untuk Republik Indonesia (RI) Xiao Qian mengungkapkan metode pengobatan Barat dan pengobatan tradisional merupakan ciri khas solusi yang digunakan untuk mengobati pasien COVID-19 di China. Menurutnya, metode ini memiliki peran penting dalam penanganan COVID-19 di negaranya itu.

Akselerasi Ketahanan Industri Obat Nasional, Komisi IX Dorong OMAI Masuk JKN

Dia menjelaskan pada awal pandemi, pasien COVID-19 di Wuhan yang dikarantina menggunakan obat tradisional untuk mencegah penularan virus. Sementara di rumah sakit, metode yang dipakai komprehensif antara Barat dan tradisional namun berfokus pada metode tradisional.

"Terhadap pasien gejala berat diutamakan metode Barat dan metode tradisional sebagai pendamping. Menurun jumlah kasus meninggal," kata Dubes Xiao Qian dalam keterangan pers virtual pada Selasa 9 Februari 2021.

Wajib Tahu! 8 Makanan yang Harus Dihindari Saat Mengonsumsi Obat

Sementara itu setelah melakukan penelitian dan pemilihan, beberapa obat yang dipakai dalam pengobatan COVID-19 di negara  China antara lain Jinhua Qinggan Granul, Lianjua Qingwen Capsule, Xuebijing Injection, Lung Cleansing and Detoxifying Decoction, Huashibaidu Formula dan Xuanfeibaidu Formula. Semua pengobatan itu disebut terbukti efektif mengobati pasien COVID-19.

Sementara itu untuk sistem kesehatan, pemerintah China memfokuskan empat kelompok pasien COVID-19 yakni pasien yang terkonfirmasi terpapar, pasien yang diduga terpapar, pasien yang demam dan orang yang punya kontak erat dengan pasien terkonfirmasi.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

"Kami menjalankan prinsip segera temukan, segera laporkan, segera karantinakan, segera obati, serta menerima yang harus diterima, diobati, tes yang harus dites, karantinakan yang harus dikarantinakan secara maksimal," ujar Dubes Xiao.

Ilustrasi kanker

Pasien Kanker Alami Nyeri Luar Biasa, Ternyata Ini Penyebabnya

Lebih dari 50 persen pasien kanker stadium awal hingga menengah mengalami nyeri selama perjalanan kanker mereka. Sedangkan 90 persen pasien kanker mengalami nyeri

img_title
VIVA.co.id
12 November 2024