Logo DW

Rusia Ingin Perusahaan Farmasi Jerman Turut Produksi Vaksin Sputnik V

Hendrik Schmidt/dpa/picture alliance
Hendrik Schmidt/dpa/picture alliance
Sumber :
  • dw

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn minggu lalu menyatakan, saat ini sedang dilakukan pembicaraan intensif dengan Moskow untuk mengeksplorasi kemungkinan kerja sama produksi Sputnik V di Jerman. IDT Biologika di Dessau, negara bagian Sachsen Anhalt, terpilih karena terletak di wilayah bekas Jerman Timur, yang dulu merupakan mitra dekat Rusia.

Seorang juru bicara di kantor Perdana Menteri Sachsen Anhalt Rainer Haseloff membenarkan adanya pembicaraan itu. Pengembang dari Rusia, Gamaleya Institute di Moskow, bahkan sudah menghubungi IDT Biologika untuk membahas produksi vaksin Sputnik V bersama-sama.

"Tidak ada keberatan ideologis terhadap Sputnik V. Kami menyambut baik apa pun yang dapat membantu dalam perang melawan virus corona," katanya kepada kantor berita Reuters. "Jika IDT Biologika ingin memproduksi vaksin Rusia dan disetujui di Uni Eropa, kami sebagai pemerintah negara bagian tentu akan melakukan segalanya untuk membantu perusahaan."

Tetapi juru bicara IDT Biologika menolak menanggapi kerja sama itu dan hanya mengatakan bahwa pembicaraan tengah berlangsung.

Aspek waktu sangat penting

IDT Biologika adalah perusahaan manufaktur dan pengembang vaksin yang sering mendapat kontrak dari perusahaan-perusahaan farmasi lain di seluruh dunia. Perusahaan ini didirikan hampir 100 tahun lalu, dan saat ini memiliki sekitar 1.400 karyawan yang bekerja di pabrik di Dessau-Rosaslau dan Magdeburg di Jerman bagian timur. Selain itu, IDT Biologika punya fasilitas produksi di Rockville, Maryland, Amerika Serikat.

Ketika virus corona mulai menyebar tahun lalu, IDT Biologika juga mencoba membuat vaksin sendiri dengan bantuan dana 114 juta euro dari pemerintah Jerman. Namun vaksinya dalam uji klinis tahap pertama gagal memicu respons imun yang cukup pada manusia. Namun sebagai produsen kontrak, IDT Biologika sudah membuat vaksin COVID-19, antara lain 8 juta dosis vaksin AstraZeneca.

Kepala Utama IDT Biologika Jurgen Betzing sejauh ini juga menolak berkomentar tentang prospek pembuatan vaksin Sputnik. Kepada harian lokal Mitteldeutsche Zeitung dia hanya mengatakan: "Pengetahuan kami saat ini memang sangat diminati." Selanjutnya dia menerangkan, persiapan produksi untuk sebuah vaksin baru akan memakan waktu "empat sampai lima bulan."