Logo DW

Negara Industri Barat Gagalkan Usulan Berbagi Hak Paten Vaksin Corona

Danish Siddiqui/REUTERS
Danish Siddiqui/REUTERS
Sumber :
  • dw

"Euforia atas pengembangan vaksin yang sangat efektif, entah bagaimana, telah menciptakan kesan, bahwa setelah vaksin dikembangkan maka satu miliar dosis dapat diluncurkan dari pabrik dengan menekan satu tombol saja. Saya pikir kita perlu menyadari betapa rumit dan sulitnya pembuatan vaksin," tambahnya.

Sudah ada kerja sama yang luas

Negara-negara anggota WTO setuju bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memastikan distribusi yang adil dari vaksin dan obat-obatan, dan itu juga harus dilakukan dengan cepat, namun mereka tidak setuju dengan pandangan bahwa pengabaian hak paten adalah cara terbaik untuk mencapai itu.

Industri farmasi mengatakan, saat ini sudah ada kerja sama luas untuk memastikan akses terhadap vaksin di seluruh dunia. AstraZeneca, misalnya, punya kesepakatan dengan Institut Serum India, dan Johnson & Johnson bekerja sama dengan Aspen Pharmacare dari Afrika Selatan.

Selain itu, masih ada fasilitas COVID-19 Vaccine Global Access (COVAX) yang didukung WHO dan didanai melalui donasi untuk memastikan akses global yang adil terhadap vaksin. COVAX berencana untuk mendistribusikan 2 miliar dosis vaksin COVID-19 pada akhir 2021 ke negara-negara miskin dan berkembang.

Rapat Dewan TRIPS di WTO yang berikutnya dijadwalkan pada 23 Februari 2021. (hp/vlz)