Fenomena RS Keluarkan Hasil Negatif Tes PCR Palsu di Afghanistan
- bbc
Pemerintah negara itu mengatakan mereka "mendapatkan informasi bahwa tes di Dubai tak memadai" dan Menteri Perhubungan Benny Engelbrecht memperpanjang larangan sampai tanggal 2 Februari.
Pemerintah Prancis baru-baru ini menahan tujuh orang di bandara Paris Charles de Gaulle. Mereka dituduh membawa 200 hasil tes negatif di alat digital.
Pemerintah Iran menutup sejumlah tempat tes yang dituding memberikan pasien hasil palsu, sementara di Chile, satu klinik ditutup dan dituduh melakukan tindakan serupa.
Di Pakistan, wartawan BBC di Islamabad dan Karachi, mengatakan sejumlah penerbangan memiliki daftar laboratorium yang mengirimkan salinan hasil tes langsung ke penerbangan setelah sejumlah penumpang dilaporkan memalsukan hasil.
Dan di Kenya, para pejabat setempat melaporkan mereka tengah mempersiapkan pengadilan bagi mereka yang dituduh memalsukan hasil tes. Laporan serupa juga muncul di Nepal.
IATA mengatakan salah satu masalahnya adalah sertifikat tes dapat dengan mudah dimanipulasi karena sertifikat tes dalam berbagai format dan bahasa sehingga "menyebabkan pemeriksaan kesehatan tidak efisien, kesalahan dan pelanggaran semakin meningkat di seluruh dunia".
IATA bergabung dengan organisasi kesehatan dunia, WHO, yang mengatakan kesulitan akses tes di negara-negara seperti Afghanistan, yang baru mencapai 5.000 tes sehari, merupakan "penyebab" munculnya dokumen-dokumen palsu.
WHO berupaya untuk mengimplementasikan sertifikat digital dengan menggunakan teknologi khusus guna mencegah pemalsuan.
"Dokumen yang dipalsukan, khususnya sertifikat tes, adalah masalah dan kami semua sadar ini akan ada dampaknya dan mempengaruh penyakit lain tak hanya Covid-19," kata WHO.