Logo DW

Mengapa Vaksin Sputnik V Rusia Punya Keampuhan Lebih 90 Persen

Sergei Bobylev/TASS/dpa/picture alliance
Sergei Bobylev/TASS/dpa/picture alliance
Sumber :
  • dw

Analisis sementara uji klinis fase III vaksin Sputnik V dengan 19.866 responden, menunjukkan keampuhan vaksin Gam-COVID-Vac buatan pusat riset untuk epidemiologi dan mikrobiologi Institut Gamaleya di Rusia, mencapai keampuhan lebih dari 91,6 % setelah pemberian dosis kedua. Hasil analisis ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah The Lancet pada 2 Februari 2021.

Tingkat perlindungan lebih dari 90% merupakan nilai yang sangat bagus, setara dengan efikasi yang dicapai vaksin BioNTech/Pfizer dan Moderna yang sudah mendapat izin edar global.

"Pengembangan vaksin Sputnik V sejauh ini dikritik terlalu tergesa-gesa, tidak mendasar dan tidak transparan. Demikian tulis pakar medis Ian Jones, profesor di Universitas Reading dan Polly Roy, profesor di London School of Hygiene & Tropical Medicine.

"Hasil analisis yang kami publikasikan di sini sangat jelas dan prinsip ilmiah vaksinnya kami ungkap. Artinya, ada vaksin berikutnya yang kini bisa diluncurkan dalam perang melawan Covid-19, untuk menurunkan angka penularan", kata kedua ilmuwan.

Kombinasi vaksin vektor berbeda

Vaksin Sputnik V terdiri dari kombinasi dua dosis vaksin yang berbasis vektor virus berbeda, yang harus diberikan dalam dua kali vaksinasi dengan jeda yang sudah ditentukan.

Vaksin menggunakan basis Adenovirus tipe 5 (rAd5-S) dan tipe 26 (rAd26-S) yang sudah direkayasa secara genetis, untuk membentuk protein permukaan virus SARS-CoV-2 pemicu Covid-19. Dalam uji klinis, responden mula-mula mendapat dosis pertama vaksin berbasis rAd5-S dan menyusul 21 hari kemudian, diberikan dosis kedua yaitu vaksin yang berbasis rAd26-S.

Secara mendasar vaksin dosis pertama Sputnik V memiliki kemiripan dengan vaksin Ad5-nCoV buatan CanSino Biologics dari Cina yang menggunakan Adenovirus tipe 5. Juga punya kemiripan dengan vaksin AZD1222 buatan AstraZeneca/Oxford dari Inggris. Vaksin AstraZeneca yang sudah mendapat izin edar di Uni Eropa menggunakan Adenovirus Simpanse untuk transport protein.

Reaksi imunitas stabil