Logo DW

Oposisi Rusia Sebut Putin sebagai ‘Vladimir, Peracun Celana Dalam'

Moscow City Court/dpa/picture-alliance
Moscow City Court/dpa/picture-alliance
Sumber :
  • dw

Pemimpin oposisi Rusia tersebut menyebut Putin sebagai "Vladimir, peracun celana dalam" selama persidangan. Navalny mengatakan bahwa ‘‘regu pembunuh‘‘ yang dikerahkan oleh badan intelijen utama Rusia (FSB) menaruh racun zat saraf di celana dalamnya. Navalny jatuh sakit setelah naik pesawat di Siberia. Dia kemudian sempat dirawat di rumah sakit di Rusia dan akhirnya diterbangkan ke Jerman untuk perawatan.

"Kami telah membuktikan bahwa Putin melakukan percobaan pembunuhan ini," kata Navalny pada Selasa (2/2).

Namun, pemerintahan Putin membantah tuduhan upaya pembunuhan tersebut.

Navalny mendorong warga Rusia untuk melawan pemerintahan Putin, dengan mengatakan Kremlin telah mencuri aspirasi rakyat Rusia.

“Pelanggaran hukum dan kesewenang-wenangan terkadang merupakan esensi dari suatu sistem politik. Namun bahkan lebih mengerikan lagi ketika pelanggaran hukum dan kesewenang-wenangan ‘dibalut‘ dengan seragam jaksa dan jubah hakim. Sudah menjadi kewajiban setiap manusia untuk tidak menundukkan diri kepada orang-orang ini, " tambahnya.

Negara-negara Barat mengutuk penahanan Navalny

Menanggapi keputusan pengadilan, negara-negara Barat menyerukan pembebasan Navalny.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia "sangat prihatin" dengan keputusan Rusia menghukum penjara Navalny dan mendesak Kremlin untuk membebaskannya "tanpa syarat dan segera."