Enam Pemimpin Dunia Serukan Solidaritas Global Corona
- dw
"Saat membantu perekonomian, kami mengatasi resesi terburuk sejak 1945, tetap menjadi prioritas utama kami untuk memastikan bahwa perdagangan terbuka berdasarkan aturan internasional adalah mesin terpenting bagi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," kata mereka dalam pernyataan.
Pemulihan global harus menjangkau semua orang
Para pemimpin mengatakan bahwa meskipun globalisasi dan kerja sama internasional telah membantu miliaran orang keluar dari kemiskinan, hampir setengah dari populasi global masih harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dasar. Pandemi secara langsung menimbulkan risiko yang besar dalam upaya memerangi kemiskinan serta mengancam kemajuan sosial yang telah dicapai, seperti peningkatan akses ke sekolah bagi anak-anak dan perempuan pada khususnya.
Pernyataan bersama tersebut menyerukan peningkatan dukungan bagi negara miskin dan berkembang, terutama Afrika, dengan dengan kemitraan global sekaligus memastikan bahwa pemulihan global menjangkau semua orang.
"Untuk menghadapi tantangan ini, multilateralisme bukan hanya sekedar teknik diplomatik. Melainkan upaya membentuk tatanan dunia dan cara yang sangat spesifik dalam mengatur hubungan internasional berdasarkan kerja sama, aturan hukum, tindakan kolektif, dan prinsip kebersamaan," kata pernyataan itu. "Daripada mengadu domba peradaban dan nilai-nilai satu sama lain, kita harus membangun multilateralisme yang lebih inklusif, menghormati perbedaan kita sebanyak nilai-nilai bersama kita yang diabadikan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia."
Berbicara tentang perubahan iklim, para pemimpin mengatakan, perlu untuk meningkatkan upaya membuat perekonomian di seluruh dunia menjadi lebih berkelanjutan. "Semua pemerintah nasional, bisnis, kota, dan lembaga keuangan sekarang harus bergabung dengan koalisi global untuk mengurangi emisi CO2 menjadi nol bersih sesuai dengan perjanjian iklim Paris - dan mulai menerapkan rencana dan kebijakan konkret," demikian disebutkan pernyataan bersama itu menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow pada November mendatang.
hp/as (dpa, afp, kna)