Bunyi Panci, Wajan, Klakson Bentuk Protes Warga di Kudeta Myanmar
![Getty Images via BBC Indonesia](https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2021/02/03/601a05d0b8f46-kudeta-militer-di-myanmar-warga-memukul-panci-dan-wajan-serta-membunyikan-klakson-sebagai-protes-atas-pengambilalihan-kekuasaan_665_374.jpg)
- bbc
Selain AS, PBB, Inggris dan Uni Eropa juga mengutuk pengambilalihan kekuasaan oleh militer di Myanmar.
Menteri Luar Negeri Inggris, Nigel Adams, mengatakan ia berharap komunikasi via telpon dengan Suu Kyi yang dijadwalkan pada pekan ini bisa tetap berlangsung untuk memastikan keselamatannya.
Belum jelas seberapa besar pengaruh peringatan dari negara-negara Barat itu. Para pemimpin kudeta kemungkinan telah memperkirakan adanya sanksi yang akan dijatuhkan dan telah memasukan hal itu dalam rencana mereka.
China, yang sebelumnya menentang intervensi internasional di Myanmar, mendesak semua pihak di negara itu untuk "menyelesaikan perbedaan".
Kantor berita China Xinhua menggambarkan perubahan itu sebagai "perombakan kabinet".
Sementara, negara lain di kawasan Asia Tenggara, termasuk Kamboja, Thailand dan Filipina, mengatakan apa yang terjadi di Myanmar sebagai "masalah internal".