Banyak Pasien Sembuh COVID-19 Alami Gangguan Penciuman Parosmia
- bbc
Bila data ini benar, berarti 6,5 juta dari 100 juta orang yang terkena Covid-19 di dunia kemungkinan mengalami parosmia dalam jangka panjang.
Dr Jane Parker, ilmuwan yang mendalami indera perasa di Universitas Reading, mempelajari parosmia sebelum pandemi, saat kasus ini masih sangat jarang terjadi.
Satu teori terkait pengalaman mencium bau busuk oleh mereka yang menderita parosmia adalah mereka hanya dapat mencium salah satu bagian bahan yang terkandung. Bau yang mereka cium kemungkinan bisa memburuk.
Misalnya, kopi mengandung sulfur yang tercium enak bila dikombinasikan dengan molekul lain yang memberikan aroma enak. Namun tentu berbau tak enak, bila hanya sulfur yang tercium.
Dari pengalaman anggota dalam group AbScent, Park dan timnya menemukan bahwa daging, bawang, bawang putih dan coklat menimbulkan reaksi buruk. Begitu juga dengan kopi, sayur, buah, air keran dan wine atau minuman anggur.
Sebagian besar benda lain berbau busuk bagi sebagian sukarelawan dan tak ada yang berbau enak kecuali "mungkin kacang almond dan buah cherry."
- Hilang penciuman akibat virus corona `beda dari pilek dan flu`
- Covid-19: Indera penciuman dan perasa `mayoritas pasien pulih` dalam sebulan
- Kehilangan indera penciuman dan perasa `mungkin gejala virus corona`
Mereka sering menggambarkan bau seperti halnya bahan kimia dan bau asap, agak manis dan ada juga yang menyebut mencium bau "muntah."
Penelitian Parker juga menunjukkan bau busuk akan tetap dialami penderita parosmia pada waktu yang lama.