Dinilai Lebih Akurat, Kini China Pakai Swab Anal Deteksi COVID-19
- NY Times
VIVA – Beberapa kota di China menggunakan sampel yang diambil dari anus atau swab anal, untuk mendeteksi potensi infeksi COVID-19. Hal ini dilakukan China untuk memastikan tidak ada pembawa potensial dari virus Corona baru, jelang liburan Tahun Baru Imlek.
Untuk membenarkan cara mengambil usap lewat anal, seorang pejabat kota di Weinan, Provinsi Shaanxi utara, mengatakan seorang pria berusia 52 tahun dengan gejala batuk awalnya dinyatakan negatif COVID-19. Dia kemudian diuji melalui usap anal.
Dari hasil usap tersebut, keluar hasil pria tersebut positif COVID-19. Usap anal memerlukan penyeka kapas berukuran tiga sampai lima sentimeter ke dalam anus, kemudian diputar secara perlahan.
Dalam video yang diposting oleh surat kabar Global Times, Zhang Wenhong dari Rumah Sakit Huashan di Shanghai mengatakan swab melalui anal dapat berguna dalam membantu meminimalkan risiko kambuh setelah pemulihan.
"Mungkin ada jejak virus Corona yang terdeteksi di rongga perut feses dan usus," kata Zhang seperti dilansir Al Jazeera, Kamis 28 Januari 2021.
Pekan lalu, seorang pejabat kota Beijing mengatakan, usapan anal telah diambil dari lebih 1.000 guru, staf, dan siswa di sebuah sekolah dasar di kota itu setelah ada temuan infeksi di sana. Usap hidung dan tenggorokan serta sampel serum juga dikumpulkan untuk pengujian.
Spesialis penyakit pernapasan dan infeksi, Dr. L Tongzeng juga mengatakan tes tambahan menggunakan usap anal dapat mendeteksi infeksi yang terlewatkan oleh tes lain, karena jejak virus dalam sampel feses atau usapan anal dapat tetap terdeteksi untuk waktu yang lebih lama daripada sampel yang diambil dari saluran pernapasan bagian atas.