Wawancara Khusus Supermodel Berhijab yang Tinggalkan Dunia Fashion
- bbc
"Saya bersyukur atas kesempatan yang diberikan Covid pada saya. Kita semua tentu kerap merenungi karier yang kita jalani dan bertanya,`Apakah ini membawa kita pada kebahagiaan yang sejati, apakah membawa kita pada kegembiraan?`"katanya.
Doa ibunda Halima akhirnya dikabulkan. Ia sangat gembira sehingga setuju untuk melakukan pemotretan dengan putrinya, hanya untuk bersenang-senang.
"Ketika saya masih menjadi model, ibu saya selalu menolak setiap permintaan foto, dia bahkan tidak melakukan pemotretan ibu-anak. Saya ingin memberinya kesempatan melihat saya dalam sisi kreatif saya," kata Halima dengan senang.
"Ibu benar-benar sumber inspirasi saya yang paling utama dan saya bersyukur Tuhan memilih saya untuk menjadi putrinya. Ibu adalah perempuan tangguh dan luar biasa."
Sesi foto bersama ibunya bukanlah satu-satunya yang membuat Halima senang. Ia baru saja menyelesaikan sebuah film yang terinspirasi dari kisah nyata seorang pengungsi yang melarikan diri dari perang dan kekerasan di Afghanistan.
Halima menjadi produser eksekutif film itu, yang berjudul I Am You. Film tersebut akan dirilis pada bulan Maret di Apple TV.
"Saya tak sabar menunggu untuk tahu apakah kami dinominasikan untuk Piala Oscar!" katanya. Berhenti berkolaborasi dengan Unicef tidak berarti Halima berhenti melakukan kerja-kerja sosial.
"Saya tak akan pernah berhenti menjadi relawan," katanya.
"Saya pikir dunia tidak membutuhkan saya sebagai model atau selebritas, dunia membutuhkan Halima dari Kakuma-seseorang yang mengerti makna sesungguhnya dari setiap sen dan makna sejati dari komunitas."
Namun ia akan jeda dahulu.
"Anda tahu, saya tak pernah benar-benar liburan. Saya menempatkan kesehatan mental dan keluarga saya sebagai prioritas. Saya bertumbuh, tidak hanya bertahan hidup. Saya memeriksakan kesehatan mental saya, saya mendapatkan waktu terapi. "