Islamic State Klaim Serangan Ganda di Baghdad, Sel Tidur Hidup Lagi
- dw
Iran juga mengecam serangan ISIS dan berjanji akan membantu pemerintah Irak "dalam pergulatan melawan terorisme dan ekstremisme," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Saeed Khatibzadeh. Menurutnya aksi teror di Baghdad diniatkan "untuk mengganggu stabilitas dan perdamaian di Irak, dan menciptakan situasi bagi kekuatan asing untuk mempertahankan keberadaannya di sana."
Bom bunuh diri berganda di Baghdad terjadi ketika Irak sedang mempersiapkan pemilihan umum. Musim kampanye biasanya menandai babak paling berdarah dalam politik Irak, dengan lonjakan kasus pemboman atau pembunuhan berencana. Serangan sebelumnya, pada 2018, juga terjadi menjelang pemilihan legislatif.
Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi sedianya menjadwalkan pemilu pada Juni, setahun lebih dini. Langkah itu diambil menyusul aksi protes massal yang menggoyang Irak pada 2019. Saat ini pemerintah sedang berembuk untuk menggeser jadwal pemilu ke bulan Oktober.
Militer Irak meyakini, sel tidur Islamic State kembali aktif di bagian utara, terutama di kawasan gurun atau pegunungan. Biasanya mereka membidik aparat keamanan atau infrastruktur negara. Kebangkitan IS dikhawatirkan akan makin membuat situasi politik di Irak menjadi kian tidak stabil. Saat ini Amerika Serikat hanya memiliki 2.500 pasukan di Irak yang aktif untuk pendidikan atau spionase anti-teror.
rzn/hp (rtr, ap)