Undang Dubes ke Pelantikan, Biden Isyaratkan Dukungan bagi Taiwan
- dw
Utusan Khusus Taiwan, Hsiao Bi-Khim, dikabarkan mendapat undangan resmi dari Presiden Joe Biden untuk menghadiri upacara pelantikan di Washington D.C, Rabu (20/1). Taipei meyakini hal itu merupakan isyarat kuat dari pemerintahan baru Amerika Serikat dalam konflik dengan China.
Presiden AS terakhir yang mengundang pejabat tinggi Taiwan ke acara pelantikan adalah Jimmy Carter pada tahun 1977. Dua tahun kemudian Washington mengadopsi kebijakan satu China, dan sebabnya mencabut pengakuan terhadap Taiwan.
Sebabnya, Hsiao mengaku dirinya "merasa terhormat untuk mewakili bangsa dan pemerintah Taiwan, saat pelantikan Presiden Biden dan Wapres Harris,” kata dia. "Demokrasi adalah bahasa penyatu kita dan kebebasan adalah tujuan kita bersama.”
Kementerian Luar Negeri di Taipei mengklaim Hsiao "diundang secara resmi” oleh Presiden Biden. Sementara itu, Partai Demokratik Progresif yang berkuasa, menyebutnya sebagai "terobosan baru dalam 42 tahun.”
Era keemasan di bawah Donald Trump
Taiwan berpisah dari China di pengujung perang saudara pada 1949. Sejak itu, penduduk di negeri kepulauan itu hidup di bawah ancaman invasi dari daratan. China bersikeras menganggap Taiwan sebagai provinsi, dan berjanji akan merebutnya kembali.
Dalam upayanya itu, pemerintah di Beijing lihai mengisolasi Taiwan secara internasional. Saat ini kebanyakan negara di dunia menganut kebijakan satu China, termasuk AS. Namun begitu Washington juga tunduk pada UU Taiwan yang mewajibkan pemerintah menjamin kemampuan Taiwan untuk mempertahankan wilayahnya.