China Catatkan Pertumbuhan Ekonomi Terlamban dalam 4 Dekade
- dw
China sadar bahwa perang dagang dan teknologi dengan Amerika Serikat telah membuatnya tergantung kepada negara-negara lain. Seperti yang muncul dari komunikasi pertama dari kepemimpinan Partai Komunis tentang rencana baru, Cina kini sedang mengambil arah ekonomi baru, permintaan domestik dan inovasi dalam negeri juga akan lebih dipromosikan. China ingin membuat negaranya lebih independen dari ketergantungan terhadap AS dan negara lain di dunia.
Meskipun prospek ekonomi negara itu positif, situasi terbaru terkait sebaran virus corona kembali menjadi tantangan. Menurut Max Zenglein, pakar ekonomi dari China Institute Merics di Berlin, Jerman, situasi ini harus terus dipantau.
Baru-baru ini, dilaporkan ada ratusan kasus infeksi baru di provinsi Hebei. "Meningkatnya kasus corona, meski terbatas secara regional, niscaya akan berdampak pada permintaan sesaat sebelum perayaan Imlek mendatang," kata Zenglein.
Secara khusus, diperkirakan sektor jasa akan terpengaruh jika perjalanan dan restoran tidak aktif selama masa liburan. Bahkan jika situasinya tidak seburuk tahun sebelumnya, diperkirakan tidak akan ada perayaan besar-besaran pada Tahun Baru Imlek yang diperkirakan jatuh pada 12 Februari 2021.
Klaim berhasil kalahkan virus
Pada kuartal pertama tahun 2020, aktivitas ekonomi China menyusut 6,8 persen karena negara ini terpaksa menutup pabrik-pabrik dan toko untuk menahan laju sebaran virus SARS-CoV-2 yang menyebar dari kota Wuhan pada Desember 2019.
Kuartal berikutnya, setelah otoritas negara mengumumkan berhasil mengalahkan virus pada Maret 2020 dan kembali membuka aktivitas ekonomi, China menjadi ekonomi besar dunia pertama yang tumbuh lagi dengan ekspansi sekitar 3,2 persen.