Kemacetan Lalu Lintas Dunia Turun 19 Persen Selama Pandemi
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Indeks Lalu Lintas tahunan yang dirilis TomTom menyebutkan kemacetan lalu lintas dunia pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 19 persen dari tahun sebelumnya. Ini juga yang mempengaruhi menurunnya tingkat kemacetan di Ibu Kota Jakarta tahun 2020.
Penurunan kemacetan global ini disebabkan terjadi beberapa perubahan mobilitas orang di dunia secara siginifikan di masa pandemi. Seperti pilihan bekerja dari rumah atau work from home, jam kerja yang fleksibel, pemberlakuan lockdown atau pembatasan-pembatasan wilayah.
Perusahaan teknologi navigasi yang berbasis di Belanda ini, membuat sebuah laporan yang merinci situasi lalu lintas pada tahun 2020 yang mencakup 416 kota di 57 negara di 6 benua. Indeks Lalu Lintas TomTom memberi peringkat kemacetan perkotaan di seluruh dunia.
Dari 416 kota yang termasuk dalam indeks, 387 mengalami penurunan kemacetan yang signifikan (rata-rata 21 persen), dan penurunan kemacetan rata-rata sebesar 28 persen selama jam-jam sibuk. Kondisi ini berbanding terbalik dengan tren sebelumnya, di mana kemacetan lalu lintas umumnya mengalami peningkatan rata-rata 2-3 persen dari tahun ke tahun.
Data lalu lintas TomTom berasal dari komunitas yang berkembang dan terhubung lebih dari 600 juta pengemudi, yang menggunakan teknologi TomTom di perangkat navigasi, sistem dasbor, dan smartphone di seluruh dunia. Tak hanya lalu lintas dunia, perangkat tersebut juga terhubung pada pergerakan orang, tingkat aktivitas ekonomi, perdagangan global, dan banyak lagi.
Selain membuat peringkat lalu lintas kota dari yang paling macet hingga paling lancar, laporan Indeks Lalu Lintas TomTom juga memberikan wawasan data tentang bagaimana pandemi global ini telah mengubah mobilitas orang melalui visual yang menarik dan interaktif.
Ralf-Peter Schafer, wakil presiden Lalu Lintas dan Perjalanan TomTom, mengatakan indeks kemacetan lalu lintas global pada 2019 mengalami peningkatan, sekaligus mengindikasikan terjadi peningkatan kemacetan lalu lintas selama sembilan tahun berturut-turut.
"Pada tahun 2020, kami melihat gambaran yang sangat berbeda. Dari lockdown (akibat pandemi) hingga pembatasan sosial, pergerakan orang berubah-dan itu berubah sangat cepat," kata Schafer dilansir automotiveworld, Senin, 18 Januari 2021.
"Meskipun kemacetan lalu lintas turun pada tahun 2020, itu tidak akan menjadi tren kecuali kita mengambil tindakan. Kita mungkin melihat tingkat lalu lintas meningkat lagi saat orang kembali bekerja dan kembali ke rutinitas lama. Itulah mengapa sekarang lah saatnya para perencana kota, pembuat kebijakan, pengusaha, dan pengemudi, harus mempertimbangkan apa yang akan mereka lakukan untuk mengurangi kemacetan jalan di masa depan," lanjutnya.
Seperti diketahui, Provinsi DKI Jakarta menyampaikan pencapaiannya telah berhasil keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Hal ini disampaikan lewat akun Instagram resmi Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta, berdasarkan data dari lembaga TomTom Traffic Index.
Dalam unggahan tersebut, pada tahun 2017, Pemprov DKI menempati peringkat keempat kota termacet di dunia. Namun hasil tersebut terus membaik terbukti pada tahun 2018, Jakarta menempati peringkat ketujuh yang berarti tingkat kemacetan semakin berkurang.
Pada tahun 2019, Jakarta berada di peringkat ke 10 kota termacet di dunia. Namun pada tahun 2020 ini, Jakarta berhasil keluar dari 10 kota termacet di dunia dan menempati urutan ke 31 atau membaik 21 peringkat dari tahun sebelumnya.
Berikut ranking 10 besar kota paling macet di dunia tahun 2020 yang dirilis TomTom:
1. Moskow, Rusia: Tingkat Kemacetan 54 Persen (turun 5 persen)
2. Mumbai, India: Tingkat Kemacetan 53 Persen (turun 12 persen)
3. Bogota, Kolombia: Tingkat Kemacetan 53 Persen (turun 15 persen
4. Manila, Filipina: Tingkat Kemacetan 53 Persen (turun 18 persen)
5. Istanbul, Turki: Tingkat Kemacetan 51 Persen (turun 4 persen)
6. Bengaluru, India: Tingkat Kemacetan 51 Persen (turun 20 persen)
7. Kyiv, Ukraina: Tingkat Kemacetan 5i Persen (turun 2 persen)
8. New Delhi, India: Tingkat Kemacetan 47 Persen (turun 9 persen)
9. Novosibirsk, Rusia: Tingkat Kemacetan 45 Persen (turun 0 persen)
10. Bangkok, Thailand, Tingkat Kemacetan 44 Persen (turun 9 persen)
....
31. Jakarta, Indonesia, Tingkat Kemacetan 36 Persen (turun 17 persen)
Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Lagi hingga 1.000 Meter