Divonis 1.075 Tahun Penjara, Siapa Harun Yahya
VIVA – Pengadilan Turki menjatuhkan vonis hukuman 1.075 tahun penjara terhadap Adnan Oktar alias Harun Yahya. Vonis itu karena Harun Yahya terbukti melakukan kejahatan seksual.
Vonis itu membuat nama Harun Yahya mencuat di jagat media sosial. Ia menjadi trending di Twitter pada Selasa pagi, 12 Januari 2021.
Dikutip dari The Guardian, Oktar pernah bikin heboh karena menuai kecaman publik Turki terutama tokoh agama lantaran memiliki program ceramah kontroversi di stasiun televisi miliknya, A9.
Sebab, program ceramah agama secara konyol itu dihadiri banyak wanita berpakaian seksi. Bahkan, sejumlah wanita itu disebut menjalani operasi plastik.
Oktar yang berusia 64 tahun itu ditangkap aparat di Istanbul pada 2018. Kepolisian Turki juga mencokoknya karena ada kejahatan keuangan yang dilakukan bersama organisasi sektenya.
Ia dicokok bersama lebih dari 200 tersangka lainnya yang tergabung dalam sekte pimpinan Oktar. Selain kejahatan seksual, Oktar juga disebut melakukan penipuan serta percobaan spionase politik dan militer.
Fakta lain terkait Oktar bahwa ia pernah diduga punya hubungan erat dengan tokoh yang jadi musuh pemerintah Turki, Fethullah Gulen. Figur Gulen yang bermukim di AS itu pernah dituduh otoritas Turki melakukan upaya kudeta pada 2016.
Namun, Oktar pernah menyampaikan bantahan soal hubungan keterlibatannya dengan Gulen.
Selama persidangan sebelum vonis, hakim di pengadilan sudah mendengar rincian dakwaan kejahatan seks yang dilakukan Oktar dan sektenya. Bahkan, ada pengakuan Oktar dalam suatu persidangan pada Desember 2020. Dalam pengakuan itu, ia bilang memiliki hampir 1.000 pacar.
"Ada luapan cinta di hati saya untuk wanita. Cinta adalah kualitas manusia. Itu adalah kualitas seorang muslim," kata Oktar dalam suatu persidangan pada Oktober 2020.
Bantah Teori Darwin
Terlepas dari isu kontroversi, Adnan Oktar atau Harun Yahya mencuat sebagai figur yang membantah teori evolusi Darwin. Dikutip dari laman Arabnews, Oktar adalah seorang intelektual dan penulis yang tinggal di Istanbul.
Dunia internasional menyorotinya saat penelitiannya terkait argumen rasionalnya yang membantah kekeliruan teori Darwin.
Oktar juga sempat dikenal sebagai salah seorang tokoh pendukung Persatuan Islam Turki. Bagi dia, dengan adanya persatuan akan membantu menyelesaikan banyak masalah yang dihadapi dunia saat ini. Menurutnya, ada keinginan dirinya untuk mendukung dunia yang cinta damai.
“Saya juga ingin melihat terorisme dan kekerasan dihilangkan, perbedaan sektarian dan konflik di antara umat Islam diberantas dan keyakinan dan etika Islam dipromosikan di seluruh dunia," kata Oktar kepada Arabnews di Istanbul.
Oktar diketahui sudah menerbitkan lebih dari 300 buku. Sebagian buku di antaranya sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa termasuk Arab, Inggris, Prancis, Rusia, dan Spanyol. (ase)
Baca Juga: Harun Yahya Divonis Seribu Tahun Penjara