China Ancam AS Jika Jadi Datangkan Dubes AS untuk PBB ke Taiwan
- dw
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Kelly Craft, dijadwalkan melawat ke ibu kota Taipei antara 13 dan 15 Januari mendatang, hanya sepekan menjelang pelantikan Presiden terpilih, Joe Biden.
Kantor perwakilan AS di PBB menyatakan kunjungan itu akan "memperkuat dukungan penuh dan konsisten dari pemerintah AS terhadap pengakuan internasional bagi Taiwan.”
Kelly dijadwalkan berpidato di Institut Diplomasi dan Hubungan Internasional di Taipei pada 14 Januari. Di sana dia diklaim akan berbicara mengenai "kontribusi mengesankan Taiwan terhadap masyarakat global, dan pentingnya partisipasi Taiwan dalam organisasi internasional.”
Juru bicara Kepresidenan Taiwan, Xavier Chang, menyambut rencana kunjungan tersebut. Menurutnya hal itu "melambangkan persahabatan yang kokoh antara Taiwan dan Amerika Serikat, serta memperdalam kemitraan kedua negara.”
Kunjungan Kelly diumumkan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Kamis (7/1), untuk mendemonstrasikan "apa yang bisa dicapai oleh sebuah negara China yang bebas.”
Provokasi dari dua sisi
Kisruh teranyar antara AS dan China memuncak usai Beijing menangkapi 50 aktivis pro-demokrasi Hong Kong. AS menyebut langkah tersebut mengancam demokrasi dan konsep satu negara dua sistem.
Selama masa jabatan Presiden Donald Trump, Taiwan lebih sering mendapat kunjungan pejabat tinggi dari Washington. Tercatat, Menteri Kesehatan, Alex Azar, dan Wakil Menteri Luar Negeri Keith Krach berkunjung ke Taipei jelang akhir tahun lalu.
Dalam kunjungan kedua pejabat, pemerintah China mengirimkan skuadron jet tempur ke wilayah perbatasan sebagai peringatan. Beijing menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya yang membelot.
Amerika Serikat sendiri sejauh ini tidak secara resmi memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Meski demikian, Washington adalah sekutu terkuat Taipei, dan secara konstitusional wajib melindungi negara kecil itu dari serangan militer.
Menanggapi kunjungan Kelly Craft, pemerintah Cina memperingatkan agar AS menjauhi urusan dalam negerinya.
"Kami ingin mengingatkan kepada AS bahwa siapapun yang bermain dengan api akan terbakar sendiri,” kata seorang juru bicara perwakilan China di PBB. "AS akan membayar ongkos yang tinggi untuk kekeliruannya ini.”
Pekan lalu Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengajak China kembali ke ruang dialog, selama Beijing menjamin kesetaraan dan menjauhi praktik konfrontasi. Namun oleh Beijing, ajakan itu disebut sebagai "trik murahan” untuk "mengelabui” masyarakat.
rzn/vlz (ap, rtr)