Siapa Ashli Babbitt, Wanita Tewas di Kerusuhan Gedung Kongres AS
- bbc
Di media sosial, Babbitt menggambarkan dirinya sebagai seorang libertarian dan patriot. Dia sering mengunggah pos tentang Presiden Donald Trump, mengungkapkan dukungan yang kuat untuk sang presiden dan turut menyerukan klaim tanpa bukti tentang kecurangan masif dalam pemilu.
"Dia punya kepribadian yang bisa Anda cintai atau Anda benci," kata McEntee kepada NPR. "Dia tak pernah menyesali itu ... dia malah bangga, seperti halnya dia bangga dengan negaranya dan identitasnya sebagai orang Amerika."
Pada September, Babbitt mengunggah sebuah foto dirinya dari parade perahu untuk Trump di San Diego, mengenakan kaus bertuliskan "We are Q" - merujuk QAnon - teori konspirasi yang digaungkan kelompok ekstrem kanan, tentang perang klandestin melawan sindikat pedofil penyembah setan.
Beberapa hari sebelum demonstrasi pekan ini, Babbitt menulis di Twitter bahwa dia akan hadir di Washington untuk aksi pro-Trump yang disebut Stop the Steal.
"Saya akan di DC tanggal 6!" dia menulis. "Tuhan memberkati Amerika dan WWG1WGA" - singkatan yang biasa dipakai oleh para pendukung QAnon.
Ibu mertuanya, Robin Babbitt, berkata kepada stasiun televisi Fox bahwa putranya tidak ikut bersama Babbitt dalam aksi tersebut.
"Saya sungguh tidak tahu alasan dia melakukan ini," ujarnya.