4 Pendukung Trump Tewas Saat Menyerbu Capitol Hill

Pendukung Trump rusuh di Kongres AS.
Sumber :
  • twitter @tldtoday

VIVA – Empat orang dikabarkan tewas usai aksi mengerikan yang dilakukan pendukung Presiden Trump di gedung kongres AS atau Capitol Hill. Kerusuhan yang terjadi pada Rabu waktu setempat tersebut dilakukan untuk menggagalkan pengesahan kemenangan Joe Biden. 

Peran Biden dan Trump untuk Gencatan Senjata di Gaza Jadi Sorotan

Dilansir dari CNBC, Kamis, 7 Januari 2021, menyebutkan Kepala Kepolisian Robert Contee mengatakan empat orang dipastikan tewas saat kerusuhan di gedung kongres AS. Mereka adalah gerombolan pendukung Trump yang berusaha mencegah pengesahan kemenangan pemilihan Joe Biden.

Baca juga: Pidato Trump yang Menyulut Aksi Massa Duduki Capitol Hill AS

Pemimpin Negara Barat Sambut Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza, Dorong Solusi Permanen

Contee juga memastikan empat orang yang tewas tersebut termasuk seorang wanita yang ditembak, serta satu wanita lainnya dan dua pria perusuh yang meninggal karena keadaan darurat medis.

Contee mengatakan divisi internal AS sedang menyelidiki penembakan itu. Dan Contee juga masih menantikan detail pasti dari tiga kematian lainnya.

Netanyahu Ucapkan Terima Kasih ke Biden dan Trump soal Gencatan Senjata

Ia juga menyatakan, setidaknya empat belas petugas polisi mengalami luka-luka dan beberapa masih di rumah sakit. Kemudian, terdapat seorang petugas mengalami luka serius karena ditarik ke kerumunan tempat terjadinya serangan.

"Ini adalah insiden yang tragis dan saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman para korban," kata Contee.

Sementara itu, Wali Kota Washington DC Muriel Bowser mengumumkan adanya jam malam sejak pukul 6 sore. Jam malam akan berlaku pada Rabu sampai Kamis pagi. Wali Kota juga mengumumkan perpanjangan "darurat publik" selama 15 hari ke depan. (ase)

VIVA Militer: Joe Biden dan Benjamin Netanyahu

Biden Ungkap Percakapan Rahasianya dengan Netanyahu sebelum Israel Gempur Gaza

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa 15 bulan yang lalu, ia mendesak Benjamin Netanyahu untuk menghindari pemboman besar-besaran terhadap warga sipil di Gaza.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025