Joe Biden Kutuk Aksi Bar-bar Pendukung Trump di Gedung Kongres AS

Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden
Sumber :
  • La Times

VIVA – Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengutuk keras kerusuhan yang terjadi di Gedung Kongres AS. Ia juga meminta kepada Trump untuk berbicara kepada pendukungnya untuk mengakhiri aksi tersebut.

Joe Biden Gelontorkan Rp 10,7 Triliun Bantuan Senjata ke Israel

Dilansir dari CNBC, pada Kamis 7 Januari 2020, Joe Biden memberikan teguran pedas terhadap ratusan perusuh pro-Trump yang terus menyerbu kompleks kongres AS atau Capitol yang mengganggu deklarasi resmi hasil pemilu 2020 pada Rabu waktu setempat.

Diketahui, Joe Biden dipastikan akan menjadi Presiden AS berikutnya pada 20 Januari 2021 mendatang, sehingga mengecam para perusuh dan meminta penegak hukum untuk menghentikan kekerasan di Washington DC.

PM Lebanon Sambut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel, Bagaimana Sikap Hizbullah?

"Pada saat ini, demokrasi kita berada di bawah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Adegan kekacauan di Capitol tidak mencerminkan Amerika yang sebenarnya, tidak mewakili siapa kita," jelas Biden.

Untuk itu, Ia merasa sangat terkejut dan sedih di mana bangsa Amerika Serikat yang selama ini menjadi mercusuar harapan dan cahaya bagi demokrasi, telah sampai pada saat yang kelam. 

Umumkan Lebanon-Israel Sepakat Akhiri Konflik, Biden Singgung Kematian Hassan Nasrallah

“Amerika tentang kehormatan, kesopanan, rasa hormat, toleransi. Itulah kami. Kami selalu seperti itu," ujarnya.

Untuk itu, Presiden terpilih itu mendesak Trump untuk membuat pengumuman publik dan bersuara untuk menuntut para perusuh segera meninggalkan Capitol.

"Saya meminta Presiden Trump untuk tampil di televisi nasional sekarang, untuk memenuhi sumpahnya dan membela Konstitusi dan menuntut diakhirinya pengepungan ini," kata Biden.

Sementara itu, menanggapi pernyataan Biden, Trump memposting video ke akun Twitter-nya yang secara keliru menantang keabsahan pemilu 2020, tetapi tetap meminta massa pro-Trump untuk pulang.

"Aku tahu rasa sakitmu, aku tahu kamu terluka. Kami memiliki pemilu yang dicuri dari kami, itu adalah pemilu yang buruk dan semua orang tahu itu, terutama dari pihak lain. Tapi kamu harus pulang sekarang, kita harus memiliki kedamaian," ujar Trump.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya